Breaking News

Ruben Sanadi mengaku lahir dari sepak bola Patah Kaleng di tanah Papua


Ruben Karel Sanadi dan istri serta kedua anaknya- GP/jubi.id

Jayapura, GP– Potensi sepak bola di tanah Papua masih banyak dan terus bertumbuh. Street football model Patah Kaleng yang berkembang di tanah Papua gara gara Patah Kaleng. Bahkan hal ini membuat tanah Papua menjadi salah satu gudangnya sepak bola di Tanah Papua.

Ruben Karel Sanadi saat berbincang dengan komentator Valentino Simanjuntak dalam https://jebreeetmedia.com mengakui kalau sepak bola Patah Kaleng di tanah Papua banyak melahirkan pemain berbakat. Patah kaleng sendiri sejak dulu sudah menjadi permainan jalan bagi anak anak, sebab setiao hari harus bermain sepak bola patah kaleng. Hal ini membuat orang tua sempat marah dan bilang, “Yoh main bola terus nanti besar makan bola kah.”  Beruntung Ruben Sanadi orang tuanya yang seorang guru mendukung bakat sepak bola anaknya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

Dalam pengakuannya, Ruben Karel Sanadi usai menyelesaikan pendidikan SD di Manokwari langsung berlanjut di SMP di Kota Jayapura dalam kejuaraan sepak bola Bogasari.Saat masih bersekolah di SMP di Kota Jayapura itulah karier sepak bola kelahiran 8 Januari 1987 itu semakin melejit. Ketika bertanding di Makassar, Ruben kecil terpilih dan masuh ke sekolah Pendidikan Pelatihan dan Pelajar di Ragunan Jakarta.

PPLP Ragunan banyak melahirkan pemain berbakat mulai dari Ruben Karel Sanadi, Ian Luis Kabes. Sebelumnya ada pula dua pemain berbakat asal Papua Theodorus Bitbit dan Noach Maryen. Pelatih M Rahmad Darmawan alumni PPLP Ragunan juga memuji kelincahan rekannya seangkatan Noach Maryen yang sempat hendak main di Liga Jerman kala itu.

Ruben Karel Sanadi usai menyelesaikan pendidikan di PPLP Ragunan masuk ke Liga Profesional. “Coach Mundary Karya yang pertama kali membawa Ruben memperkuat Persikota Tangerang usai bermain di Persigubin Pegunungan Bintang.

Street football gaya Patah Kaleng berkembang sejak dulu di Tanah Papua. Gawang mini membuatnya kalah bersaing sekarang- GP/jubi.id

Tampil bersama Persikota Tangerang pada 2007-2008 bermain sebanyak 16 kali dang mencetak satu buah goal. Pemain bernomor punggung 14 ini sejak muda berposisi pada bek kiri, meski pernah pula bermain di bek kanan.

Saat masih berjersey Persipura, Ruben Sanadi mulai menempati posisi pemain senior Ortisan Solossa abang kandung Boaz. “Awalnya Ruben selalu menolak saat dipasang bermain di posisi bek kiri mengantikan Ortisan Solossa. Ia bilang sakit dan lainnya tetapi saya bilang kau bermain bagus,”kata mantan pelatih Persipura kala itu Jacksen F Tiago.

Pilihan Jacksen F Tiago tepat dan Ruben bermain di Persipura selama 2012-2017 dan berhasil membawa Persipura sukses. Ruben gabung Persipura Jayapura pada musim 2013. Di mana ] Ruben membuat debutnya saat melawan Persib Bandung. Ia mencetak gol saat menang atas Persija Jakarta 3-2. Gol itu ia cetak pada menit 53. Kini suami dari Natasha Sarah Rohman  sudah menyeleseikan kontraknya bersama Bhayangkara FC dalam musim 2022/2023. Pemain senior ini bercita ciita akan mendirikan menejemen sebagai agen pesepak bola di Indonesia. Walalu tetap akan mengambil lisensi sebagai pelatih mengikuti jejak Richardo Salampessy yang sudah berlinsesi pelatih sepak bola.

Mengutip https://www.transfermarkt.co.id/ edisi 10 Maret 2023 menyebutkan nilai transfer napi Ruben Sanadi berkisar 1,3 miliar rupiah. Akankah Ruben Sanadi kembali ke Persipura. Pasalnya bagi Ruben Sanadi, tanpa tim berjuluk Mutiara Hitam tampaknya sesuatu yang hilang dalam atmosfir sepak bola di Liga 1.(*)

 

Berita Terkait


Breaking News

© 2024 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top