Breaking News

Klub-klub asal Papua di Liga 1 PSBS Biak dan sponsor untuk Persipura dan Persewar di Liga 2


Badai Pasifik bermain di kandang Papua akan sapu bersih pertandingan – PG/ptLIB

Faktor sponsor yang kuat menyebabkan Napi Bongkar mengontrak banyak pemain asing termasuk pelatih asing dan asisten pelatih berkualitas

William Sroyer pembina supporter Combrof Napi Bongkar PSBS Biak di Jayapura-PG/dam

TIM Mutiara Hitam memasuki era 2005-2006 menjadi salah satu klub di Liga1 atau Indonesia Super League (ISL) yang sangat ditakuti dan disegani. Bayangkan kala itu ada Persiwa Wamena dengan julukan Badai Pegunungan, Persiram Raja Ampat, Persidafon, Perseru Serui. Kini hanya tim berjuluk Napi Bongkar PSBS Biak berjuang masuk dari Liga 2 ke Liga 1. Persipura dan Persewar masih berjuang di tengah minimnya sponsor dalam mengembangkan klub professional.

“PSBS Biak butuh 60 tahun untuk lolos dan masuk ke Liga 1,”kata William Sroyer Pembina Supporter Combroff Napi Bongkar di Jayapura di sela-sela launching PSBS Biak , 1 Agustus 2024 di PTC Entrop Kota Jayapura.

Pembina supporter Combroff Napi Bongkar Badai Pasifik di Jayapura menambahkan ada sebanyak 11 elemen di Kota Jayapura siap dukung PSBS Biak jelang berlaga di Stadion Lukas Enembe. Jika tak ada aral melintang PSBS Biak akan meladeni tim berjuluk Kebau Sirah, Semen Padang di Stadion Utama Lukas Enembe, 18 Oktober 2024 mungkin akan menarik bagi supporter Kombroff untuk penuhi stadion peninggalan PON Papua 2021 itu.

Salah satu masalah vital dalam pengembangan sepak bola di tanah Papua jelas adalah finansial atau sponsor bagi klub-klub. Musim ini PSBS Biak mendapat suntikan dana dari perusahaan tuna asal Bali alias Nusa Tuna plus PT Bank Papua dan PT Freeport Ind serta Kopi ABC. Sponsor inilah yang membuat tim Napi Bongkar banyak mengontrak pemain asing dari Amerika Latin dan juga dari Asia. Hampir sebagian besar pemain asing di PSBS Biak menjadi pemain inti sedangkan pemain lokal hanya kiper, gelandang dan striker. (Kelly Sroyer, John Pigai, Uropmabin, Todd Ferre dan Merauje)

Ricardo Salampessy pelatih kepala Persipura-PG/dam

Faktor sponsor yang kuat menyebabkan Napi Bongkar mengontrak banyak pemain asing termasuk pelatih asing dan asisten pelatih berkualitas. Pasalnya kesiapan tim dalam mengarungi laga di Liga 1 maupun Liga 2 agak jomplang. PSBS Biak sudah menyiapkan tim sejak Juni 2024 dan berlatih di Bali sambil menyeleksi pemain. Sedangkan Persipura dan Persewar sangat mepet dan waktu berkurang dalam persiapan tim menuju Liga 2 musim 2024/2025

Meskipun tim Napi Bongkar menyiapkan diri hampir tiga bulan tetapi pertandingan melawan Persib Bandung, PSM Makassar, Persebaya dan PSIS Semarang berakhir kalah. Barulah pada pertandingan selanjutnya melawan Persija, Madura United, Persik Kediri. Tiga kemenangan ini membawa PSBS Biak meraih sembilan poin, laga selanjutnya Kelly Sroyer dan kawan kawan akan melawan Semen Padang. Seandainya jadi bermain di Stadion Lukas Enembe, bisa membawa angina segar bagi hiburan warga di Kota Jayapura dan Sentani untuk menyaksikan pertandingan antara Semen Padang melawan PSBS Biak.

Ini berarti tidak ada keraguan dengan kesiapan tim Napi Bongkar dalam Liga1 musim ini, sebaliknya dua klub Papua di Liga 2. Persipura dan Persewar ketar-ketir di Liga 2 star dengan persiapan minim, keluhan Eduard Ivakdalam saat melawan Persipal Palu, “bayangkan Persewar tiba di Palu  pagi dan sore bertanding.” Begitupula dengan Persipura dua hari persiapan langsung ke Pasuruan melawan Rans Nusantara.  Persewar sudah empat kali kalah, sedangkan Persipura sudah tiga kali kalah dan bermain imbang lawan Gresik United.

Kekalahan dua klub Papua di Liga 2 musim 2024/2024 jelas bukan kesalahan pemain dan pelatih tetapi para pemilik atau pengelola klub terutama pihak menejemen PT Persipura Papua dan juga klub Persewar Waropen.

Ironinya kekalahan Persipura menyebabkan Ricardo Salampessy bersedia untuk mau dievaulasi menejemen Persipura. Bahkan dalam media social pun sudah ramai digaungkan “ganti pelatih” ada usulan pelatih asal Argentina Angel Alfredo Vera, sebagian lagi minta agar Jacksen F Tiago kembali membesut Persipura.

Usulan ganti pelatih boleh-boleh saja, tetapi factor financial dari klub sangat menentukan untuk ganti pelatih bahkan kontrak pemain mahal dan handal. “Semuanya itu sangat tergantung dengan sponsor dan dana  penunjang klub agar  tetap eksis.”  

Eduard Ivakdalam- PG/ubi.id

Pelatih Eduard Ivakdalam dan pelatih Ricardo Salampessy adalah pelatih loyal dan nekad mau melatih klub meski kedua pelatih ini sadar bahwa waktu persiapan sangat mepet dan singkat. “Kedua pelatih ini legenda Persipura dan sangat cinta sepak bola.” Kini kedua klub di Liga 2 ini masih bertahan dengan semangat bertanding dan terus mengasah ketajaman klub agar tetap bertahan di Liga 2. Bila perlu menembus ke Liga1 walaupun itu bukan jaminan lolos di tengah persiapan minim dan sponsor seadanya. Tentu berharap banyak juga tidak terlalu besar, hanya berdoa agar ada solusi terbaik dalam kompetisi Liga 2 musim ini, bagi kedua klub asal Provinsi Papua di tengah pertarungan merebut kursi nomor 1 di Provinsi Induk Papua.

Persipura dan Persewar sekarang berada di persimpangan jalan antara maju ke Liga 1 dengan persiapan minim dan sponsor pun sedikit. Berharap mujizat tanpa kerja keras dan berdoa hanyalah pilihan terakhir, meskipun kita tahu bahwa Ora et Labora yang bilang bahwa bekerjalah dan berdoa. Semoga kerja keras kedua pelatih Persipura dan Persewar bisa membawa kedua tim ini lolos ke Liga 1 atau minimal bertahan di Liga 2.(dominggus a mampioper, editor senior jubi.id tinggall di Jayapura)

Berita Terkait


Breaking News

© 2024 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top