Lionel Messi : “Saya ingin Piala Dunia.”
Messi luar biasa, dia berada di jalurnya, tetapi jika dia tidak pernah menjuarai Piala Dunia, sebagai pemimpin timnas dia tidak pernah melampaui level Maradona. Keadilan sepak bola akhirnya tercapai untuk pemain terbaik dalam sejarah”
Jayapura, Papua Goal– Messi dan Argentina masuk final pertama di Piala Dunia FIFA 2014, Piala Dunia ke 20 di Brasil. Di final Jerman kalahkan Argentina dengan skor tipis 1-0 di mana dalam pertandingan perpanjangan waktu, berkat tendangan voli Mario Gotze pada menit ke 113 untuk memenangkan pertandingan. Jerman Juara dan Argentina runner up plus Messi jadi pemain terbaik dunia 2014.
“Apa yang Anda katakan kepada pemain?” ujar Low dalam film dokumenter We Are The Champions, ketika ia mengenang detik-detik sebelum pergantian pemain yang kemudian menjadi gol kemenangan Jerman. “Dengan Mario, saya tidak begitu yakin, karena terkadang memberikan taktik kepada para penyerang adalah hal yang bodoh. Jadi saya berkata, ‘Ini adalah kesempatan Anda untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Anda lebih baik dari Messi. Pergilah ke sana dan lakukan sesuatu, buatlah perbedaan dan menangkan pertandingan.”demikian dikutip papuagoal.com dari www.fifa.com Sabtu (9/11/2024)
Jika disimak sebenarnya prestasi Messi membawa Argentina ke babak final Piala Dunia 2014 di Brasil bukan kaleng-kaleng. Lumayan lah jika dibandingkan dengan bintang lain yang hanya Piala Euro tanpa pernah lolos ke babak final Piala Dunia. Bahkan pemain kelahiran Rosario Argentina telah beberapa kali lolos ke babak final Copa America.
Tak heran ketika Thierry Henry saat datang ke Barcelona dan bertemu Messi, pertanyaan yang dilontarkan Titi alias Thierry kepada Messi adalah “Apa yang Anda inginkan dari sepak bola? “Saya mengharapkan dia untuk mengatakan Ballon d’or, Liga Champions dan memecahkan rekor karena dia berbakat.”
Dia menjawab , “Saya ingin Piala Dunia.” Saya berkata kepadanya, “Hanya? Piala Dunia? Tidakkah kamu ingin menjadi yang terbaik? Kau berbakat. “Dia menjawab saya, “Jika itu bakat, saya harus memenangkan sesuatu untuk negara saya dan untuk Barcelona juga. Aku tidak peduli untuk menjadi yang terbaik. Aku tidak peduli dengan hal-hal itu. “Jadi aku meletakkan tanganku di pundak nya dan berkata kepadanya, “Kamu akan mencapai segalanya, percayalah. “Sekarang Messi memiliki Piala Dunia, Ballon d’ors, yang terbaik di dunia, lebih dari yang diinginkan pemain mana pun untuk menang karena dia berbakat, pekerja keras dan bermain untuk jersey, bukan untuk dirinya sendiri”
Hal senada juga dikatakan Alex Song (eks pemain Barça): “Saat Messi mempersembahkan Ballon d’Or keempat di Camp Nou dan pertandingan berakhir, saya bertanya kepadanya di ruang ganti dan berkata kepadanya, “Messi, Anda telah memenangkan empat Ballon d’Ors pada usia hanya 25 tahun. Gila sih, tapi kalau aku bilang bisa ditukar dengan Piala Dunia, apa kamu terima? “Dia tersenyum dan berkata kepada saya, “Ambil sekarang, itu milikmu dan bawakan saya Piala Dunia. Saya tidak peduli dengan penghargaan seperti itu dibandingkan dengan negara saya. Jika itu perlu, saya bisa memberikan segalanya untuk membuat orang-orang Argentina bahagia, seperti yang Maradona lakukan. “Saya bilang kepadanya, “Anda masih muda dan pemain terbaik di dunia Anda akan memenangkannya suatu hari nanti. Saya yakin, Anda telah membuat sepak bola menyenangkan dan itu akan memberikan apa yang Anda inginkan. “Ketika saya melihatnya memenangkan Piala Dunia, saya sangat senang dan berkata kepada diri sendiri, “Sekarang Messi, tidak perlu menukar Ballon d’Ors Anda untuk itu. Kamu telah mendapatkannya, teman. Keadilan sepak bola akhirnya tercapai untuk pemain terbaik dalam sejarah”
Apa kata Frank Rijkaard saat mengomentari Messi dalam buku berjudul,The Inside Story of The Boy Who Became a Legend, Messi karya jurnalis sepak bola dari Italia, Luca Caioli. “ Anda (Rijkaard) bermain mengesankan bersama Milan saat bertanding melawan Napoli dan Maradona, Anda pelatih Messi selama 5 tahun Anda pasti lebih mengetahui,”Apakah Leo itu Diego yang baru?
Aku memiliki banyak kenangan dengan Diego Armando Maradona, pertandingan-pertandingan melawan Napoli di Piala Italia, sangat bersejarah,tapi saat itu Diego Maradona bermain di Italia dan berusia 26 atau 27 tahun, dia sangat matang. Messi masih muda dan kariernya masih panjang.Aku mengerti mengapa banyak yang membandingkan Leo dengan Diego. Mereka berdua berasal dari Argentina, sama sama bertubuh kecil dan berkualitas, tapi masalah perbandingan selalu rumit. Saat itu Maradona mencerminkan sepak bola.
Sangatlah jelas bahwa Maradona adalah sepak bola. Sedangkan Leo adalah ‘seorang pesepak bola yang unik.’ “Kita harus menunggu hingga akhir kariernya, untuk bisa membandingkannya dengan Maradona.”
Bagaimana dengan pelatih Argentina Carlos Salvado Bilardo seorang dokter yang melatih Maradona dan kawan kawan juara Piala Dunia FIFA 1986 di Mexico dan Final Piala Dunia 1990 di Italia.
Di Piala Dunia 2010 Bilardo berada di sisi Messi. “Jadi anda mungkin sangat mengenal Diego dengan sangat baik.” Dan anda pun mengikuti perjalanan karier Messi dengan baik. Coba katakan:”Apakah Leo itu Diego yang baru?
“Di Argentina, dan tidak hanya di Argentina, jika pemain baru bermain cemerlang, maka akan selalu dibanding- bandingkan dengan Maradona. Banyak pemain dijuluki Maradona Baru”. Tapi masalahnya adalah mereka harus membuktikan bahwa mereka adalah pemain terbaik dunia seperti Maradona. Messi luar biasa, dia berada dijalurnya, tetapi jika dia tidak pernah menjuarai Piala Dunia, sebagai pemimpin timnas dia tidak pernah melampaui level Maradona. Seperti pemain hebat lainnya yang tidak pernah meramaikan Piala Dunia. “Aku memikirkan Gullit, Cruyff atau Platini.”
Apakah Messi terbaik setelah raih Piala Dunia Juara – 2022 di Qatar? Akhirnya pernyataan Bilardo dijawab Messi dengan membawa Argentina juara Piala Dunia FIFA 2022. Selanjutnya juara Copa America pada 2021 dan pada 2024 juara Copa America di Amerika Serikat. Keadilan sepak bola akhirnya tercapai untuk pemain terbaik dalam sejarah, dia bersama Argentina muda meraih medali emas di Olimpiade Beijing, Piala Dunia FIFA U20 dan Piala Dunia Senior FIFA 2022 di Qatar serta Copa Amerika dua kali.“ Bagi dia penghargaan individu tak terlalu penting karena membawa Argentina juara Piala Dunia menghibur semua warga Argentina. Dan tentunya Lionel Messi terbebas dari bayang-bayang Diego Armando Maradona yang pernah membawa Argentina juara Piala Dunia FIFA 1986 di Mexico dan final 1990 di Italia, runner up Piala Dunia 1990. Sama seperti Messi di Qatar 2022 kalah lawan Arab Saudi dengan skor 2-1 di Piala Dunia 1990 di Italia, Maradona dan Argentina dikejutkan laga awal penyisihan grup dikalahkan Kamerun 1-0. Maradona juga dikalahkan oleh Lothar Mateus dan kawan kawan dari Jerman di Piala Dunia 1990 dengan skor 1-0 melalui titik putih. Tendangan 12 pas Andreas Brehme bawa Jerman juara kalahkan Maradona dan kawan kawan saat itu. Impas sudah Messi pernah runner up dan juara begitu juga Maradona sama sama pernah juara Piala Dunia FIFA.
Apakah Messi akan ikut bela Argentina dalam Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat ? Tak tahulah kita lihat saja nanti di lapangan. (dominggus a mampioper, senior editor jubi.id dan mantan koresponden goal.com Indonesia 2005-2014 dan penulis lepas tabloid soccer 2005/2006)
Inilah catatan Messi dalam sepak bola baik klub maupun timnas Argentina antara lain :
- Pemain Pria Terbaik The Best FIFA – Tiga (2019, 2022, 2023).
- Penghargaan sebelumnya – Lima (2009, 2010, 2011, 2012, 2015).
- FIFA FIFPRO Men’s World 11 – 17 (2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021, 2022, 2023)
Piala Dunia U-20 FIFA
- Pemenang – 2005.
- Golden Ball – 2005.
- Golden Boot – 2005.
Olimpiade Cabang Sepak Bola Putra
Pemenang – 2008 bersama Argentina U 20.
Piala Dunia Antarklub FIFA
- Pemenang – Tiga (2009, 2011, 2015).
- Golden Ball – Dua (2009, 2011).
Copa America
- Pemenang – 2021.
- Pemenang – 2024.
Finalissima
- Pemenang – 2022.
- Liga Champions – Empat (2005/06, 2008/09, 2010/11, 2014/15).
- Piala Super Eropa – Tiga (2009/10, 2011/12, 2015/16).
- La Liga – 10 (2004/05, 2005/06, 2008/09, 2009/10, 2010/11, 2012/13, 2014/15, 2015/16, 2017/18, 2018/19).
- Copa del Rey – Tujuh (2008/09, 2011/12, 2014/15, 2015/16, 2016/17, 2017/18, 2020/21).
- Supercopa de Espana – Delapan (2005/06, 2006/07, 2009/10, 2010/11, 2011/12, 2013/14, 2016/17, 2018/19).
- Trofi yang diraih bersama Paris Saint-Germain
- Ligue 1 – Dua (2021/22, 2022/23).
- Trophee des Champions – Satu (2022/23)
- Trofi yang diraih bersama Inter Miami
- Leagues Cup – Satu (2023).
- Supporters’ Shield – Satu (2024).