Breaking News

Noach Maryen mimpi bermain di Bayer jadi buyar


Noach Marjen bertopi diapit Ketua Umum PSSI Erci Tohir-PG/facebook.com

Ia pernah mendapat tawaran untuk bergabung dengan klub papan atas Bundesliga Bayern Muenchen pada 1989

Jayapura, Papua Goal– Pemain bernama Noach Maryen tak pernah mencicip sepak bola di klub-klub di tanah Papua. Maklum ia bersama rekannya Theodoris Bitbit setamat SMP Negeri Dok V Jayapura langsung bergabung dan bersekolah di Pusat Latihan dan Pendidikan (Pusdiklat) Olahraga di Ragunan Jakarta periode 1980-1985.

Pemain kelahiran Biak 12 Oktober 1964 ini berkiprah dan namanya mulai mencuat ketika bersama Theo Bitbit dan Frans Sinatra Huwae membela tim pelajar Indonesia di kejuaraan Pelajar Asia 1984 dan 1985. Dia bersama rekan rekannya juara Piala Pelajar Asia 1984 dan sejak itu diproyeksikan bersama untuk menjadi tim utama timnas Indonesia.

Sejak itu ia mulai berkiprah di pentas sepak bola nasional dari 1983 sampai dengan 1993, pemain yang selalu berposisi sebagai gelandang serang dan striker pernah pula memperkuat Tim Nasional Indonesia.

Bukan hanya itu saja, ia juga pernah menjadi pemain kunci di dua klub besar tanah Air, Pelita Jaya dan Persija Jakarta. Pemain jebolan SMA Diklat Sepakbola Ragunan ini tak pernah bermain di klub-klub di tanah Papua terkecual pernah menjadi pelatih di PSBS Biak.

Hampir gabung Bayern Muenchen

Noach Marjen, eks timnas Indonesia-PG/ist

Tak heran kalau prestasinya yang semakin moncer, putra kedua dari seorang pendeta perwira Polisi di Polda Irian Jaya pernah mendapat tawaran untuk bergabung dengan klub papan atas Bundesliga Bayern Muenchen pada 1989.

Waktu itu timnas Indonesia melakukan training center di Jerman dan beberapa kali uji tanding dengan klub-klub di Jerman. Para pencari bakat dari klub raksasa Jerman ini kepincut dengan kelihaian Noach Maryen mengola si kulit bundar membuat mereka tertarik.

Bagi Noach Maryen ini peluang besar karena era itu di Bundesliga ada pemain asal Papua juga perkuat klub Jerman. Pemain Papua itu bernama Lodewijk Roembiak warga negara Belanda bermain sebagai gelandang di klub Bundesliga SV Werder Bremen selama musim sepak bola 1998–99 dan 1999–2000. 

Transfer untuk bermain di Bayern Muenchen batal, karena Ketua Umum PSSI kala itu, M Kardoni tidak memberikan ijin, sebab Noach Maryen harus memperkuat timnas Indonesia di Piala Coca Cola di India.

Meski gaya bermain lincah dan cepat serta berteknik tinggi dan punya tendangan keras terarah. Toh pemain ini pernah pula mendapat kritikan dari legenda sepak bola Indonesia Soetjipto Soentoro alias Gareng.

Bagi Gareng pemain muda Noach Maryen terlalu lama memegang bola sehingga mengganggu ritme permainan dalam tim. Krtik ini pun diterima Noach maklum Gareng adalah tandem utama mantan pemain senior Papua Dominggus Waweyai di timnas maupun di Persija Jakarta.

“Saya sering terlalu keenakan bermain sendiri, tapi sekarang saya sadar bahwa kepentingan tim harus diutamakan. Saya berusaha memperbaiki sikap ini,”katanya kepada wartawan di Jakarta. Ia juga pernah terlibat dalam beberapa pembinaan klub klub muda di Papua termasuk membesut tim berjuluk Badai Pasifik,PSBS Biak.(*)

Berita Terkait


Breaking News

© 2025 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top