Breaking News

Persipura klub lokal pernah kalahkan’ klub asal Kuwait dan tumbang lawan klub Iraq’


Persipura Mutiara Hitam Riwayatmu Dulu-PG/nems

Jayapura, PG- Melawan klub klub asal Asia Barat terutama klub asal Iraq Arbyl SC dan juga klub asal Kuwait, klub Kuwait SC.  Tak semudah membalik telapak tangan, bahkan Persipura dalam babak semi final kalah lawan klub asal Kuwait pula Al Qadsia SC dengan agregat dengan agregat gol, 10-2.

Saat mengalami kekalahan ini kembali dikenang oleh Nelsom Alom saat mereka melawan Al Qadsia, Kuwait terkesan tim Mutiara Hitam merasa di atas angin karena tim Persipura bermain di Kuwait dengan skor imbang 2-2. “Kita merasa di atas angin dan terkesan sangat meremehkan hingga Persipura tumbang di Stadion Mandala dengan skor 8-0 hingga agregat 10-2.,”katanya.

Keberhasilan tim berjuluk Mutiara lolos sampai ke babak delapan besar dan laga berikut masuk babak semi final karena belajar dari kegagalan saat bertanding di Champion Asia. Tim muda Korea Selatan Jeonbuk Motors waktu itu menang atas Persipurra dengan skor 4-1 dalam penyisihan Grup Liga Champion Asia 2010.

Pelatih Persipura kala itu Jacksen F Tiago mengakui kalau kebiasaan dalam bermain di Liga 1 Indonesia sangat berpengaruh dan terbawah sampai ke LCA 2010. Hasil LCA tim Mutiara Hitam hanya sekali menang melawan Changchun Yatai FC asal China, kalah lawan Kashma Anlters. Pada Liga Champions musim 2012, Boaz T Solossa dan kawan kawan tak lolos ke fase grup karena ditekuk Adelaide United (Australia) di mana saat laga di sana bendera Bintang Kejora berkibar di pinggir stadion. Selain kebiasaan bermain, kepemimpinan wasit di level Asia juga berbeda dengan kompetisi AFC maupun Liga Champion Asia.

Launching Mutiara Hitam kala itu-PG/ist

Kegagalan di LCA menjadi bekal untuk mengarungi perjuangan tim berjuluk Mutiara Hitam di kancah Piala AFC di mana kegagalan menuju final selalu kandas di klub klub asal Asia Barat Daya terutama  klub Iraq dan Kuwait.

Meski kalah melawan Jeonbuk Hyundai Motors, pelatih klub asal Korea Selatan, Choi Kanghee sebetulnya untuk mengalahkan Persipura cukup berat. Perbedaan cuaca menjadi salah satu faktor sulitnya menembus pertahanan lawan terutama pada menit-menit awal.

Selain itu, Persipura bermain cukup disiplin. Meski demikian dengan lancarnya komunikasi antar pemain hasil tiga poin bisa diraih.

Timnas maju karena klub kompetisi berjenjang

Mengenang kejayaan Mutiara Hitam…prestasi akan datangkan sponsor-PG/nems

Klub-klub Liga Utama di Korea Selatan, Klub di Iraq maupun di Kuwait termasuk klub-klub di Uzbeskitan erawal dari kompetisi lokal baru berlaga di luar negara masing masing. Pemain-pemain Uzbeskistan rata rata bermain di kompetisi lokal dan juga bermain di Liga Rusia. Kompetisi yang teratur dan berjejang menjadi modal untuk pengembanggan tim nasional. Timnas Indonesia memang ada yang bermain di Liga Belgia dan juga di Belanda tetapi pemain pemain lokal juga harus diperhatikan. Terutama kompetisi berjenjang dari tingkat SD, SMP dan SMA. Belum ada kompetisi dari klub mulai U15’ U17 dan U20 secara teratur sampai ke Liga 1 dan Liga 2 serta Liga 3. Bahkan kompetisi Liga Wanita yang berjenjang pun belum berjalan, padahal kalau ada kompetisi berjenjang sudah pasti banyak stok pemain yang terus bermunculan.

Kalau kompetisi berjenjang yang teratur dan terus berjalan lancar, bahkan tidak mungkin Indonesia juga bisa mengirim banyak pemain lokal berkompetisi ke negara ASEAN mapun Asia Timur dan ke Liga Eropa. (Dominggus A Mampioper)

Berita Terkait


Breaking News

© 2025 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top