Jangan tangisi Mutiara Hitam turun kasta ke Liga 2
Jayapura, GP– Sebenarnya tanda-tanda Persipura turun tahta berawal dari kekalahan yang beruntun hingga akhirnya el capitano Boaz T Solossa dan Tinus Pae dipecat dan Todd Rivaldo Ferre kena skors selama setahun. Ini merupakan awal liga 1 yang buruk bagi tim Mutiara Hitam dan sudah tentu melengkapi beberapa klub Papua yang pernah merasakan Liga 1 sebut saja Persidafon, Persiwa Wamena, Persiram Raja Ampat dan Perseru Serui. Ini berarti dominasi sepak bola Papua dalam papan atas elite klub sepak bola Indonesia hilang ketika Persipura degradasi.
Ini bukan kesalahan pemain maupun pentonton dan suporter tim Mutiara Hitam tetapi murni ketidak mampuan untuk mengelola tim yang pernah masuk ke babak semi final Piala AFC 2014. Bahkan beberapa kali juara Liga Indonesia sampai memperoleh empat bintang di jersey tim kebanggaan orang orang Papua. Mutiara Hitam sudah bukan lagi obat generik pengurang sakit bagi orang Papua tatkala pelanggaran HAM dan kekerasan masih saja terjadi di tanah Papua.
Di tengah tim Mutiara Hitam turun tahta dan bersaing bersama Persewar Waropen, tim napi bongkar PSBS Biak. Maka tim Mutiara Hitam harus membenahi semua kelemahan guna menapak babak baru di Liga 2. Paling tidak menyiapkan tim melalui pembinaan SSB di Kota Jayapura untuk masuk dalam Akademi Persipura. Lapangan berlatih sudah dibangun dan museum Persipura dari waktu ke waktu termasuk pengaturan bisnis pernik pernik Persipura dan jersey.
Pesan mantan striker Persipura Marinus Manewar bahwa pihak menejemen harus terbuka, ini jelas sangat penting. Pasalnya musim depan tak ada lagi peluang meminta sponsor dari Freeport di tengah prestasi yang merosot tajam hingga terlempar di liga 2.
Jelang laga musim 2023/2024 yang akan berlangsung pada September 2023, ternyata pihak menejemen masih menanti laporan dari Manager Persipura musim 2022/2023 yang terhenti gara gara tragedy Kanjuruhan di Liga1 menyebabkan Liga 2 dan Liga 3 stop dan menelan pil pahit kompetisi. Laporan pertanggungan jawaban ini penting karena menyangkut pihak sponsor dan pemberi dana.(*dominggus a mampioper editor senior Jubi.id)