Mengapa kesebelasan Persipura diberi julukan’ Mutiara Hitam’?
Jayapura, PG- Adalah Presiden Soeharto yang pertama kali menyebut Timo Kapisa, Johanes Auri dan kapten Persipura Hengky Heipon dengan nama Pele-Pele Indonesia. Ungkapan ini dikatakan Presiden Soeharto saat Acub Zainal mengantar Hengky Heipon dan kawan-kawan menghadap Presiden Soeharto di Bina Graha, Jakarta, 14 Maret 1973 sebelum laga melawan klub Hitachi dari Jepang
Selanjutnya pada 15 Maret, 1973 tim asal Irian Jaya waktu itu bertanding melawan Klub Hitachi asal Jepang di Stadion Utama Senayan Jakarta. Pertandingan melawan Hitachi itulah jersey Merah Strip Hitam pertama kali dipakai. Apalagi Acub Zainal manager yang mengantar tim Persipura bertemu Pak Harto saat itu setuju dengan jersey Merah strip Hitam.
Menurut Gento Rumbino striker Persipura nomor 10, Pak Acub bilang warna Merah artinya berani sedangkan warna Hitam, hancurkan tim lawan. Sayangnya saat bertanding melawan club Hitachi dari Jepang tim Persipura kalah 2-1 dengan gol balasan dicetak pemain nomor 9 kala itu Timo Kapisa.
Menurut https://en.wikipedia.org, klub Hitachi SC berdiri pada 1939 dan pada 1993 klub ini berganti nama menjadi Kashiwa Reysol. Klub ini langsung mengontrak Careca dan manajer Brasil Zé Sérgio , dan mereka mengamankan tempat ke-2 di JFL pada 1994 dan mendapatkan promosi ke liga teratas, J League.
Usai pertandingan persahabatan Internasional dengan klub Jepang di Senayan, Jakarta pada 1976 Persipura mengikuti turnamen Piala Soeharto Cup. Dalam Grand Final 19 April 1975, tim Persipura berhadapan dengan Persija Jakarta di Stadion Utama Senayan.
Saat itu memang Acub Zainal sudah tidak menjadi Gubernur Irian Jaya (1973-1975), menulis surat dukungan kepada kapten Persipura Hengky Heipon. Surat itu disimpan gelandang Persipura kala itu, Benny Jensenem. Adapun isi surat dukungan dari Acub Zainal, agar Persipura mampu mengalahkan tim Persija dengan pemain nasional Indonesia.
Benny Yensenem (eks gelandang Persipura era 1970-an) menyimpan surat dari almarhum Acub Zainal kepada tim Mutiara Hitam untuk berjuang melawan Persija Jakarta di final 1976 dalam laga merebut juara di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan.
Adapun isi surat sebagai berikut,
Bandung, 18 April 1976.
Hengki Heipon, kapten Persipura
1. Kalau ada manusia yang paling bangga paling pada saat ini, karena Persipura masuk final adalah saya. Saya sangat bangga atas hasil gemilang yang telah dicapai oleh putra putra Irianku, meski pun saya kini bukan apa apa lagi dan tidak berada di Irian lagi.Tetapi hatiku selalu berada padamu semua. Cita cita ku keinginan ku ialah Persipura (Putra putra Irian Jaya) jadi juara Indonesia. Semoga impian ku impian mu semua akan menjadi kenyataan, ialah pada tanggal 19 April 1976 Persipura mengalahkan Persija dengan disaksikan oleh ribuan penonton di Senayan dan didengar oleh jutaan rakyat Indonesia. Tuhan bersamamu putra putra Irian Jaya.Amien amien amien.
2. Hengky, sekedar beberapa nasehat dari saya untuk mu dan pemain pemain Persipura lainnya ialah:
A. Jangan mau mengalah kepada putusan wasit yang nyata nyata merugikan kesebelasan kita.
B. Bermain dengan penuh keyakinan bahwa Persipura akan menang. Permainan dengan semangat yang tinggi kalau perlu mati di lapangan. Jangan emosi, jangan kena pancing oleh macam macam taktik dan tingkah laku kotor dan buruk lawanmu, sekali lagi jangan emosi!!
C. Jaga ketat, Risdiyanto,Andi Lala, Iswadi Idris( tugaskan orangnya siapa). Lapangan tengah jangan kosong(kuasai). Jangan beri kesempatan pemain Persija menembak ke gawang kita. Sapu bersih tiap pemain Persija yang ini berani membawa bola dimuka garis finalty. Sekali lagi jangan emosi!!!
D. Tiap kesempatan yang ada apalagi dekat dengan finalty lawan-shoot tendang langsung ke gawang lawan (15-20 meter)-Yafet –Auri- Timo dan lain lain. Sesungguhnya kiper Persija tidak begitu hebat. Apalagi bola rendah. Hati hati offside sistem mereka. Bola harus selalu di kaki kita operkanlah cepat ke kawanmu. Harus berani tabrakan (body touch). Main keras tetapi bukan kasar, sekali lagi jangan emosi!!!. Serangan dilakukan dari arah kelemahan musuh.(kiri kanan atau tengah)(Dari pertahanan musuh yang lemah).
E. Setiap pemain Persipura harus yakin bahwa sekarang kesempatan untuk menjadi juara Indonesia. Tiap pemain Persipura harus bermain semaksimal mungkin.
3. Hengky, selamat berjuang ! Kau dan kawan kawan mu pasti menang!
4. Sampaikan pertanyaan saya kepada seluruh pemain Persipura sebelum meninggalkan asrama menuju lapangan: Siapa yang akan menang Persija atau Persipura ? Jawablah keras!
Aku yang bangga,
Kawanmu
Ttd
(Acub Zainal)
Ternyata selembar surat dari Acub Zainal memicu semangat tim Persipura bersama Kapten Hengki Heipon dari penginapan menuju Stadion Utama Senayan,kala itu. Dalam final melawan Persija, tim Persipura menang tipis dengan skor 4-3. Adapun gol-gol yang dilesakan Persipura masing-masing oleh Nico Patipeme (kanan luar), Jacobus Mobilala (tengah), Pieter Atimuna (kiri luar) dan Timo Kapisa (striker). Sedangkan gol balasan Persija Jakarta dicetak oleh Risidanto (kanan luar timnas Indonesia) dan dua gol dari Iswadi Idris mantan kapten timnas Indonesia.
Hasil kemenangan Persipura ini membuat klub Black Brother menciptakan lagu berjudul Persipura Mutiara Hitam.
Nama Mutiara Hitam merupakan gelar bagi pesepak bola dunia asal Brasil Pele,yang nama lengkapnya , Edson Arantes do Nascimento. Gelar atau julukan Mutiara Hitam adalah gelar yang diberikan kepada Pele legenda sepak bola Brasil. Karena saat Persipura berhadapan dengan Hitachi asal Jepang, maka Presiden Soeharto menyebut pemain Persipura dengan nama ‘ Pele –Pele Indonesia,’ maka Black Brothers pun menciptakan lagu Persipura di era 1976-1977. Saat itulah lagu Persipura terkenal di seantero Nusantara hingga kini julukan Mutiara Hitam tak lepas dari Persipura.
Johanes Auri mengakui kalau saat Black Brothers hendak menciptakan lagu itu abangnya Andy Ayamiseba menejer Black Borther datang bertemu Johanes Auri dan Timo Kapisa untuk nama kedua pemain itu dipakai dalam lagu Persipura. “Kebetulan saat itu saya dan Timo Kapisa sedang mengikuti TC timnas Indonesia untuk Olympiade,”kata Johanes Auri kala itu.
Akhirnya lagu Persipura tercipta syair dan lagunya ditulis Hengky Merantoni, gitaris dan vokalis Black Brothers.
Berikut syair dan lagunya :
Orang telah tahu semua pun tahu
Di lapangan hijau
Kini telah muncul di ufuk timur
Mutiara Hitam
Timmo Kapisa Yohanes Auri
Dan kawan kawannya
Bermain gemilang menerjang lawan
Dan selalu menang
Persipura mutiara hitam
Persipura selalu gemilang
Tiada disangka tiada diduga
Akan semua itu
Mereka gemilang di lapangan hijau
Semua gembira
Music :
Timmo Kapisa Yohanes Auri
Dan kawan kawannya
Bermain gemilang menerjang lawan
Dan selalu menang
Persipura Mutiara Hitam
Persipura selalu gemilang
Tiada disangka tiada diduga
Akan semua itu
Mereka gemilang di lapangan hijau
Semua gembira
Syalalalala…lalalalalala
Lalalalalala
Syalalalala…lalalalalala
Lalalalalala