Breaking News

‘Patah Kaleng’, bikin anak anak Papua suka bermain sepak bola


Anak anak di jalan Manokwari Abepura sedang bermain Patah Kaleng beberapa waktu lalu-PG/Ronald Menufandu

 

Jayapura, PG– Tak tahulah sejak kapan, permainan sepak bola bernama ‘Patah Kaleng’ sangat terkenal di seantero tanah Papua. Mungkin karena bola kaki yang langkah dan mahal sehingga satu bola bisa ditendang beramai-ramai dengan memakai kaleng sebagai gawang. Hingga para pemain berusaha menjatuhkan kaleng dan bersorak senang dan bergembira. Karena dengan kelihaian dan kelenturan tubuh anak anak mampu menjatuhkan kaleng di sela sela pagar betis pertahanan ‘ yang menjaga agar jangan kaleng patah alias kaleng dijatuhkan bola dengan satu kali tendangan’

Kebiasaan bermain patah kaleng inilah yang membuat, tak ada penjaga gawang alias kiper dan hanya bek serta penyerang yang menjadi andalan dalam setiap permainan sepak bola tradisional ala anak anak di tanah Papua. Thedorus Bitbit mantan pemain serba bisa timnas Indonesia yang pernah pula menjadi penjaga gawang menuturkan bermain sepak bola patah kaleng, telah dikenal sejak ia masih sekolah di SD Paulus Dok V Kota Jayapura.

“Waktu itu kita hanya bermain dengan bola tenis dan bukan bola plastic ukuran besar yang sekarang banyak dijual sekarang,”kata Bitbit mantan bek kanan dan gelandang Arema Malang di era 1980 an. Mantan pemain yang pernah juara Pelajar Asia, 1984 itu bangga karena ‘Patah Kaleng’ membuatnya sejak dini mengenal dan suka bermain sepak bola.

Patah Kaleng dan motorik kasar

Anak anak di Kampung Holtekamp Pantai Kota Jayapura menggantikan kaleng dengan dua botol menjadi gawang mini-PG/dam

Efendi Fajar, Mahasiswa Universitas Pendidikan Muhamdiyah di Sorong dalam penelitiannya berjudul, Integrasi Pemainan Tradisional Papua “ Patah Kaleng” dalam Pembelajarab Pendidikan Jasmani (Penjas) terhadap Kemampuan Motorik Kasar Siswa Kelas V Madrasah Ibityah (MI) Roudlotul Khuffads , 2023 di Kabupaten Sorong, menulis kearifan lokal adalah pengetahuan serta pandangan hidup dengan wujud aktivitas yangdilakukan masyarakat lokal dalam mengatasi berbagai permasalahan sebagai upayapemenuhan atas kebutuhannya (Njatrijani, 2018).

Dikatakan bahwa kearifan lokal merupakan segalabentuk kebijaksanaan yang didasari nilai-nilai kebaikan yang dipercaya, diterapkan dansenantiasa dijaga keberlangsungannya dalam kurun waktu yang cukup lama (secaraturun temurun) oleh sekelompok orang dalam lingkungan atau wilayah tertentu yang menjadi tempat tinggal mereka, salah satu kearifan lokal adalah permainan tradisional patah kaleng.

Patah Kaleng merupakan permainan tradisional khas Papua. Dan permainan ini sebagai modifikasi pembelajaran di sekolah dasar, malalui permainan tradisional peneliti ingin menegtahiu kemampuan motorik kasar siswa dan meningkatkan motorik kasar siswa

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untukmenguji hipotesis yang telah ditetapkan (Noeraini, 2016).

Penelitian kuantitatif adalahupaya seorang peneliti menemukan pengetahuan dengan memberi data berupa angka. Angka yang diperoleh digunakan untuk melakukan analisa keterangan, sederhananya penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang disusun secara sistematis terhadap bagian-bagian dan untuk menemukan kausalitas keterkaitan.

Setelah diberikan treatmenatau melakukan modifikasi pembelajran permainan tradisional patah kaleng, terjadiperubahan yang signifikan dalam perkembangan motorik kasar mereka. Tidak ada siswa yang dikategorikan belum berkembang pada rentang nilai 10 hingga 18 setelah kegiatan tersebut.

SSB membuat anak anak lebih suka bermain gawang mini- PG/dam

Selain itu, ada beberapa siswa yang masih dikategorikan mulai berkembang pada rentang nilai 19-27. Namun, pada rentang nilai 28-36 kategori berkembang sesuaiharapan, terdapat 17 siswa yang menunjukkan perkembangan yang sesuai denganharapan. Dan pada rentang nilai 37-45 belum ada siswa yang masuk kedalam nilai kategori tersebut, karena pertemuan yang minim singkat, walaupun demikian ada beberapa siswa yang masuk kategori berkembang sesuai harapan.

Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut memberikan dampak positif dan berkontribusi dalam mengembangkan motoric. Dalam proses pembelajaran permainan tradisional Papua patah kaleng dapat disimpulkan bahwasanya siswa dalam melakukan pretest, siswa-siswi kelas V di MI Roudlotul Khufffadz Aimas cukup mampu dalam pembelajaran tersebut terutama dalam aspek yang dinilai dari unsur-unsur motorik kasar.

 Dari hasilyang dilihat peneliti ada 2 aspek yang siswa masih kurang mampu yaitu pada kecepatan dan kelincahan. Sedangkan posttest nya mengalami perubahan yang signifikan intregasi permainan tradisional Papua patah kelng terhadap kemampuan motorik kasar siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang bertujuan pembanding sebelum menerima perlakuan dan sesudah menerima perlakuan (pretest-posttest). Oleh karenaitu hasil dapat lebih akurat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan yang berada di MI Roudlotul Khuffadz Aimas. Nilai rata-rata pada preteset adalah (23,28)d an setelah diberikan perlakukan pembelajaran permainan tradisional Papua patah kaleng, Nilai rata-rata pada postest adalah (27,53) dimana terdapat perubahan nilai yang signifikan. Hasil respon siswa terhadap pembelajaran permainan tradisional Papua patah kaleng, merupakan aspek pembelajaran baru, menarik dan memotivasi, dimana siswasangat penasaran dan aktif pada saat pemberian materi mengenai permainan tradisional tersebut. dan pada saat dipraktekkan mereka sangat senang, Walaupun permainan ini menggunakan alat seadanya seperti bekas kaleng dan bola plastik mereka semangat dan setelah mengenal permainan ini siswa setiap istirahat selalu memainkannya bersamakelas lainya. Dan hasil respon siswa terhadap permainan ini yaitu (sangat setuju).(*)

Berita Terkait


Breaking News

© 2024 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top