Ballon d’Or ke 67, siap memanggil Lionel Messi ?
Jayapura, PG– Akhir Oktober 2023, Lionel Messi akan mendengar pengumuman pemenang Ballon d’Or 2023 antara Messi dan Erling Harland pemain jangkung asal Finlandia yang moncer bersama Manchester City. Leo sebenarnya sudah bilang saat meraih Ballon d’Or kelima pada 2015. La Pulga alias si kutu lebih mementingkan pencapaian tim ketimbang penghargaan individu.
“Saya lebih baik mendapatkan trofi Piala Dunia (ketimbang terus meraih Ballon d’Or). Saya selalu mengatakan bahwa pencapaian tim lebih penting dari pencapaian individu. Sementara Piala Dunia merupakan capaian tertinggi. Jadi saya lebih memilih trofi Piala Dunia tentu saja,” katanya sebagaimana dikutip https://www.skysports.com
Meskipun Messi menolak, tetapi pilihan tetap jatuh kepadanya dan terus mendapat penghargaan Ballon d’Or keenam dan ketujuh. Bahkan penghargaan kedelapan akan diberikan pula kepada el capitano Argentina ini.
Lionel Messi mewakili gaya pesepak bola Amerika Latin, tumbuh dari bakat alam dan polesan teknik dasar sepak bola di Akademi Sepakbola Barcelona, La Masia sejak usia 13 tahun.
Mengutip buku berjudul Messi The Inside Story of The Boy Who Became a Legend karya Luca Tony menyebutkan bahwa , Minggu, 17 September 2000, Lionel tiba diibukota Catalonia bersama ayahnya Jorge Eusobia dan Fabion turun di Bandara El Pratt.
Setahun kemudian, 15 Februari 2001 seluruh keluarga Messi tiba di tengah dinginnya Barcelona. Seluruh keluarga La Pulga tiba di Bandara Catalan, Spanyol. Itulah awal Messi pergi ke Barcelona dan memulai kariernya di La Masia dan selanjutnya ke tim inti Barcelona Senior. Pasalnya sebelum 8 Januari 2001 kesepakatan final tercapai dan keluarga Messi pindah sebulan kemudian.
Meskipun tetap bermain di Barcelona, Messi tetap mengutamakan tim Argentina hingga kini dan mencapai juara Piala Dunia 2022, sekaligus pemain terbaik dalam dua kali Piala Dunia 2014 dan 2022.
Keberhasilan Messi di Piala Dunia 2022 menjadi puncak pencapaiannya dan selalu dia katakan dalam setiap wawancara, “saya lebih mementingkan klub ketimbang prestasi individu.”
Hal ini dilihat dalam pendapat Jorge Valdano mantan Direktur Olahraga Real Madrid bersama Maradona di Piala Dunia 1982 dan 1986, “Messi bukan tipe pemain yang bermain bola untuk mendapat pujian.” Seperti itulah pemain sejati. Tidak gila pujian.” Walau pun Messi dijaga tiga pemain lawan, dia tetap membahayakan.”
Seorang pemain berbakat di Argentina selalu dibayang-bayangi dengan kehebatan Diego Armando Maradona, si pencetak gol tangan Tuhan.” Begitupula dengan Messi, tetapi Gabriela Batistuta mantan striker Argentina dan Fiorintina berpendapat lain, “Leo tidak boleh meniru Maradona. “Dia harus tetap menjadi diri sendiri dan melakukan yang terbaik. Bahkan jika dia mencapai level Diego, dia hanya dipandang sebagai Maradona kedua.
Lain pula pendapat Pele, “Messi pemain yang berbeda. Maradona bisa muncul dari belakang. Messi bermain lebih cepat. Komentator Fox RV, Fernando “Chice Niembro, bagi dia Messi adalah seorang latigazo (cambuk).
Akankah Messi melampaui Maradona? Niembro menjawab, “Aku berharap dia bisa melampaui Maradona. Ini sangat baik bagi persepakbolaan Argentina, tetapi pertama Messi harus menjadi juara dunia terlebih dahulu.”
Ucapan yang dilakukan pada 2011 lalu dalam wawancara Luca Caioli wartawan olahraga sepak bola Italia dengan Niembro akhirnya terjawab sudah pada di Piala Dunia 2022 Qatar, Messi bawa Argentina juara Piala Dunia di Qatar.
Messi akhirnya mengungkapkan pengalamannya menjadi juara sebulan setelah Piala Dunia. Berbicara kepada media Argentina TyC Sports, La Pulga menceritakan bagaimana dirinya memang sudah ditakdirkan membawa Argentina menjadi kampiun dunia.
“Saya melihatnya di sana dan saya tidak bisa tidak melakukan apa yang saya lakukan. Piala itu memanggil saya,” kata Messi kepada TyC Sports.
Jika piala itu memanggil Messi, ini berarti semua prestasi dan pengabdiannya kepada sepak bola selalu berhasil, dan jelas prestasi itu akan menuju kepada dirinya sendiri termasuk gelar individu. Tentunya Ballon d”Or ke delapan menjadi milik Leo, walau dia sudah tak merasa penting gelar individu.
Terlepas dari pro dan kontra, penghargaan Ballo d”Or ke 67 yang dipersembahkan oleh majalah France Football akan memanggil Leo Messi alias La Pulga. “Piala itu memanggil saya.” (*dominggus a mampioper)