Johanes Auri dari Perseman, Persipura sampai bek kiri timnas Indonesia

Posisi awal legenda pesepak bola Papua ini sebagai striker, tetapi pelatih HB Samsi memasang Johanes Auri di posisi bek kiri menggantikan pemain senior Persipura Jacob Egana.
Jayapura,- Papua Goal– Timo Kapisa…Johanes Auri dan kawan kawannya selalu gemilang menerjang lawan dan selalu menang. Persipura Mutiara Hitam…. Begitulah syair dan lagu dari grup band kenamaan orang Papua berjudul Persipura- Mutiara Hitam setelah menjuarai turnamen Piala Presiden Soeharto 1976. Kebetulan menejer Black Brother Andi Ajamiseba datang meminta Johanes Auri agar namanya bersama Timo Kapisa boleh dipakai dalam lagu berjudul Persipura Mutiara Hitam.
Waktu itu Johanes Auri dan Timo Kapisa sedang ikut seleksi timnas Indonesia untuk Olimpiade 1976 di Jakarta.
Johanes Auri awalnya memperkuat Perseman Manokwari dalam turnamen Acub Zainal Cup 1974 di Jayapura. Ia bersama Marthen Jopari, Tinus Woof, Marthen Burwos dan Septinus Kapisa membela Perseman di Jayapura.
Prestasi Perseman di Piala Acub Zainal tak begitu moncer sama pula dengan PSBS Biak yang diperkuat Robbie Binur, Tony Tan Betay, Septinus Marin, Jules Jewun dan kawan kawan.
Juara Acub Zainal waktu itu adalah Persimer Merauke yang mengalahkan Persipura di babak final dengan skor 3-2 di Stadion Mandala, 1974.
Usai turnamen Acub Zainal para pemain terbaik dari klub-klub Perserikatan se Irian Jaya dipanggil perkuat tim Irian Jaya Selection yang berlanjut sebagai skuad inti Persipura.
Johanes Auri yang berniat melanjutkan pendidikan di Vocational Training Center (VTC) untuk bekerja di PT Freeport dan juga perusahaan Minyak di Sorong terhenti karena dipanggil ikut seleksi Persipura.

Beruntung saat itu dari Perseman Manokwari ada dua nama yang terpilih masuk Persipura yaitu Marthen Jopari dan Johanes Auri. Tapi Johanes Auri lebih melejit ketimbang Marthen Jopari yang juga berposisi sebagai bek kiri maupun kanan. Johanes Auri posisi semula di Perseman adalah seorang striker dan bukan seorang pemain belakang. Namun ketika Persipura melawan Persija di Stadion Menteng milik klub Persija kala itu bek kiri Persipura Jacob Egana mengalami cidera. Pelatih Persipura saat itu HB Samsi memerintahkan Johanes Auri menggantikan posisi Jacob Egana. Sejak itu pula Johanes Auri harus berlatih agar bisa bermain di posisi wing bek kiri sambil melatih kekuatan kaki kirinya.
Ia selalu memakai sepatu kets di kaki kanan sementara kaki kiri mengenakan sepatu bola. Setiap latihan selalu memantapkan posisi wing bek kiri dan mematangkan serta terus melatih kekuatan kaki kiri. Hasilnya tak sia-sia Johanes Auri mulai bermain di posisi wing bek kiri sampai terpilih perkuat timnas Indonesia.
Puncak prestasi Johanes Auri bersama Persipura adalah juara Soeharto Cup di Jakarta. Ketika itu Johanes Auri dan kawan kawan mempermalukan Persija Jakarta di final Piala Soeharto III pada 1976. Di Stadion Utama Senayan (kini Stadion Gelora Bung Karno), 19 April 1976, anak-anak Persipura menenggelamkan Persija 4-3. Empat gol Persipura dipersembahkan Niko Patipeme, Jakobus Mobilala, Pieter Atiamuna, dan Timo Kapisa. Sedangkan tiga gol Persija dicetak Iswadi Idris (dua gol) dan Risdianto.
Persipura Jayapura bermarkas di Jayapura, ibu kota Irian Jaya, sebelum berganti nama menjadi Papua. Sukses kemenangan dengan gemilang itu hingga Black Brother menciptakan lagu,” Persipura Mutiara Hitam.”
Anak didik Wiel Coerver
Pemain kelahiran Manokwari, 30 Oktober 1954 ini termasuk salah satu anak didik Wiel Coerver, pelatih tim nasional. Setelah meninggalkan Persipura, pemain berluluk Black Silent ini juga karyawan Pertamina sehingga bermain pula di klub Indonesia Muda milik Pertamina dan Persija Jakarta. Selain Johanes Auri ada dua pemain Papua lainnya yang juga eks Persipura antara Marinus Matui bek tengah Persipura dan juga Edi Sabenan bek tengah yang pernah ikut bela timnas Indonesia.
Cidera kaki membuat Johanes Auri gantung sepatu pada 1987 dan mengembangkan kariernya sebagai karyawan Permaina karier awalnya sebagai petugas pengisian bahan bakar pesawat di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma. Hingga mencapai karier Kepala Depot Pengisian Pesawat Udara Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.
Johanes Auri yang akrab dipanggil Bob bermain bersama para legenda Persipura kala itu mulai dari Timo Kapisa, Hengky Heipon, Hengky Rumere, Tinus Heipon, Nico Patipeme.
Berkat prestasi Persipura kala itu Johanes Auri dan kawan kawan mewakili Indonesia ke turnamen sepak bola Quoch Khan (Piala Kemerdekaan) di Saigon (sekarang Ho Chi Minh City), Vietnam, pada 1974. Ia juga bersama Persipura (plus) dikirim ke Merdeka Games 1977 di Kuala Lumpur dan King’s Cup 1977 di Bangkok.
Menurut Auri pemain Persipura dulu datang dari berbagai pelosok tanah di Irian Jaya. Pemain-pemain Persipura adalah kumpulan pemain dari Manokwari, Biak, Sorong, Serui, dan Merauke. “Kami berkumpul untuk Persipura,” katanya sebagaimana dilansir dari koran tempo.
Ia kini sudah pensiun dan tinggal di Ramangun Jakarta mengisi waktu tuanya bersama istri terkasih yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).(*)