Persewar Waropen ‘memiliki spirit dan karakter bermain mirip kejayaan Mutiara Hitam’
Jayapura, PG– Kemenangan tim berjuluk Mutiara Bakau melawan Persiba Balikpapan di Stadion Batakan, Minggu (12/11/2023) semakin mengokohkan tim asuhan Eduard Ivakdalam ini pada rangking atas Grup 4 Liga 2 musim 2023/2024.
Pelatih Eduard Ivakdalam dan el capitano Boaz T Solossa menjadi roh dan spirit kejayaan Mutiara Hitam dan gaya bermain bola-bola pendek cepat dan sentuhan satu dua. Untuk bermain dengan gaya Mutiara Hitam jaman Boaz dan kawan-kawan dulu jelas harus memiliki stamina dan kondisi fisik yang prima.
Jika kondisi fisik yang prima tentunya akan sangat berpengaruh dalam daya tahan dan menjelajah dari lini ke lini. Pelatih Eduard Ivakdalam menyadari pentingnya kondisi fisik sehingga jauh sebelum kompetisi bergulir skuad muda Persewar Waropen sudah berltih fisik. Latihan fisik Victor Pae dan kawan kawan yang berlari jarak jauh dari Jembatan Merah Entrop menuju Kampung Skouw dekat perbatasan RI dan PNG.
Latihan fisik selesai dilanjutkan dengan uji coba dengan beberapa klub di Jayapura dan puncaknya melawan skuad asing asal PNG, Hekari United FC pada 18 Agustus 2023. Memang dalam pertandingan persahabatan itu tim asuhan Eduard Ivakdalam kalah tipis 2-1, namun Ivakdalam puas dengan permainan anak anak muda Persewar.
Benny Jensenem Ketua Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP) salut dengan persiapan skuad besutan Eduard Ivakdalam karena mampu menyiapkan tim bernama Papua Indonesia Selection guna melawan tim tamu asal Papua Nugini itu.
Keberhasilan Persewar Waropen menduduki posisi teratas klasemen Group 4 Liga 2 menurut Ferdinando Fairyo bahwa persiapan fisik sangat penting, karena kekuatan fisik sebagai modal utama untuk memantapkan taktik dan strategi dalam kompetisi yang sebenarnya. “Saya tidak kaget dengan Persewar karena fisik mereka bagus dan akan semakin panas dalam bertanding menuntaskan semua pertandingan dengan hasil kemenangan,”kata Fairyo.
Eduard Ivakdalam sendiri dalam merekrut pemain hampir sebagian besar pemain lokal Papua dan juga non Papua. Ibarat pelatih Ivakdalam sangat bangga dengan bermodal pemain lokal alias local proud players Indonesia ketimbang pemain asing. Pemain seperti Yoshua Isir yang dipinjamkan dari Persipura dan juga Israel Wameau yang dilepas tim berjuluk Napi Bongkar.
Menariknya lagi pelatih Eduard Ivakdalam memberikan dorongan kuat terutama dalam bermain ball possession dan juga selalu mengandalkan Tuhan dalam bermain. Walau demikian pemain Joshua Isir yang mendapat dua kartu kuning yang akhirnya diusir keluar dan mendapat kartu merah, menjadi bahan evaluasi untuk menambah pengalaman dan juga mental bertanding.(*)