Persipura Sang Jenderal, dalam 5 kali laga 4 kali kalah dan 1 kali imbang
“ Hanya satu kali cetak gol dan enam kali kebobolan, ini berarti striker mandul dan lini belakang sangat rapuh.”
Jayapura, Papua Goal- Tim berjuluk Mutiara Hitam baru saja melakoni lima kali laga di Liga 2 musim 2024/2025 dengan hasil sebagai berikut, kalah 1-0 lawan Rans Nusantara, kalah 1-2 lawan Persibo Bojonegoro, tumbang melawan Persela Lamongan, 1-0, bermain imbang dengan Gresik United 0-0 dan kalah di Tuban lawan Deltras FC dengan skor 1-0. Berdasarkan hasil pertandingan pekan ke lima di Liga Musim 2024/2025 tim berjersey Jenderal ini kemasukan gol sebanyak enam gol dan baru mencetak satu gol saat melawan Persibo Bojonegoro dengan skor 2-1 di Stadion Mandala.
Hasil pertunjukan ini menunjukan bahwa lini depan Persipura benar-benar masih tumpul dan hanya mencetak satu gol. Ini berarti penyerang Persipura sulit menembus bek lawan atau tidak punya variasi dalam menyerang. Bahkan peran lini tengah dalam memainkan peran sebagai play maker atau pengatur serangan tidak berjalan semestinya. Fridolin Yoku, Ali Nouri , Anis Nabar dan Elisa Basna sebagai pemain tengah plus Ian Luis Kabes selalu kandas dalam mengatur serangan maupun menjadi second striker. Akibatnya serangan selalu melalui wing kiri maupun kanan dengan mengandalkan umpan silang.
Tak heran kalau tumpulnya lini depan memberikan kekecewaan bagi pelatih Ricardo Salampessy. Usai menghadapi Deltras Fc dalam konferensi pers mengaku kecewa terhadap penampilan anak asuhnya yang banyak memiliki peluang namun tidak di konversikan menjadi gol.
Hampir sebagian besar gol-gol ke gawang Persipura selalu terjadi di babak kedua atau menjelang menit menit akhir babak kedua. Hal ini jelas menunjukan stamina dan fisik pemain yang turun di babak kedua sehingga mengganggu konsentrasi dalam menjaga lawan dan juga lini pertahanan. Padahal babak pertama melawan Detras FC Boaz dan kawan kawan berhasil bermain imbang 0-0. Babak kedua baru gol tuan rumah menembus kiper Persipura.
“Kita kebobolan dua gol. Menjadi persoalan, kita tidak antisipasi bola-bola crossing, kelengahan kita sendiri akhirnya bisa kebobolan. Jujur saja, di babak kedua diluar skenario. Namun itulah sepakbola, apa yang sudah disiapkan terkadang tidak berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan,” kata Salampessy dalam jumpa pers usai lawan Deltras FC di Tuban.
Sebenarnya dalam laga melawan Gresik United dalam babak kedua banyak sekali umpan crossing ke sector pertahanan Persipura. “Beruntung kiper Persipura menyelamatkan gawang dari gempuran Deltras sebanyak lima kali peluang lawan yang tidak berbuah gol. Selamatlah Persipura dengan skor 0-0 tanpa gol. Itulah satu satunya point yang diraih Persipura di laga pekan ke 5 LIga 2 musim 2024/2025.
Apakah solusi ganti pelatih ?
Belajar dari musim lalu 2023/2024 persiapan Persipura juga sangat minim baru semingggu pelatih Tony Ho nekad datang dan membesut Mutiara Hitam hingga akhirnya dipecat. Ricardo Salampessy berhasil menyelamatkan Persipura dari ancaman degradasi ke Liga 3 musim lalu.
JIka dibandingkan dengan musim lalu, sebenarnya persiapan skuad Mutiara Hitam musim ini terlalu mepet dan singkat. Tim lakukan persiapan sendiri dengan pelatih Ricardo Salampessy berlatih di lapangan milik PLN di PLTD Waena. Berangkat ke Pasuruan melawan Rans Nusantara dengan waktu mepet dan persiapan singkat melawan klub milik Rafi Achmad hasilnya kalah 0-1.
Ini artinya mau ganti pelatih baru termasuk datangkan Jacksen F Tiago maupun Alfredo Vera sangat tergantung dari kesiapan menejemen dalam memberikan support finansial yang sangat minim.
Seandainya sumber dana cukup dengan sponsor yang memadai, jelas tim Mutiara Hitam akan menyiapkan tim sedini mungkin. Sesuai dengan pendapat Daniel Womsiwor soal persiapan tim butuh waktu minimal tiga bulan untuk berlatih fisik, teknik dasar , taktik dan strategi serta ujicoba tanding jelang kompetisi sesungguhnya.
Fakta hari ini Persipura hanya latihan seadanya di Lapangan PLTD PLN Waena dengan ujicoba seadanya dengan melawan klub lokal satu kali menang. Tak heran kalau pertandingan sesungguhnya terpaksa harus menjadi laga ujicoba tanding. (dominggus a mampioper, editor senior jubi.id dan mantan koresponden goal.com Indonesia, 2006-2014)