Breaking News

Sayonara Ruben Sanadi ‘ tabea mufa, faro ‘ Napi Bongkar, PSBS Biak


El Capitano PSBS Biak Ruben Sanadi saat menerima tropi Champion Liga 2musim 2023/2024- PG/PT LIB

“Kebanggaan sendiri buat saya yang asli orang Biak dan bisa mengangkat piala di Kota Padang dan untuk keluarga besar Sanadi. Ini untuk kalian serta untuk anak istri saya. Untuk owner, direktur, dan yang tak bisa saya sebut satu per satu, ini untuk kalian semua.”

Jayapura, PG– Pemain kelahiran Biak 8 Januari 1987 harus rela melepaskan karier sepak bola di klub asalnya berjuluk Napi Bongkar PSBS Biak, sebagai seorang el capitano PSBS Biak sukses memimpin rekan-rekannya menjadi champion Liga 2 dan masuk ke Liga 1 musim 2024/2025. 

El Capitano Ruben Sanadi mengaku bangga sebagai orang asli Biak yang bisa mengangkat tropi dan bersama rekan rekannya juara. Apalagi  PSBS Biak juga memborong berbagai penghargaan lainnya, mulai dari tim fair play, pemain terbaik, dan top skor Liga 2 2023-2024 ini. Kapten PSBS Biak, Ruben Sanadi,juga meraihh penghargaan sebagai pemain dengan assist terbaik di putaran pertama Pegadaian Liga 2 Indonesia musim 2023/2024

Pelukan terakhir dengan top skore PSBS Biak Alexander de Perreira. Ruben termasuk bek kiri yang bikin asist kepada striker PSBS Biak- PG/PTLIB

“Kebanggaan sendiri buat saya yang asli orang Biak dan bisa mengangkat piala di Kota Padang dan untuk keluarga besar Sanadi. Ini untuk kalian serta untuk anak istri saya. Untuk owner, direktur, dan yang tak bisa saya sebut satu per satu, ini untuk kalian semua,” katanya sebagaimana dilansir https://bola.kompas.com setelah PSBS menjadi juara LIga 2 musim 2023/2024.

Ini mungkin akhir dari pertemuan Ruben Sanadi dengan klub asal dan Kota kelahiran di Biak, meskipun pihak menejemen berjanji akan mempertahankan 60 persen skuad lama, toh nama mantan kapten Persebaya ini tak tercantum. Menurut manajer PSBS Biak, pemain bernomor punggung no 14 ini tak memberikan kepastian kepada klub untuk merumput lagi musim depan.

“Jadi, statemen Ruben yang menyatakan bahwa dia tidak menyangka putus kontrak dengan PSBS Biak itu tidak benar,” tegas Mandenas, Selasa (14/5/2024) malam kepada https://www.ceposonline.com.

Pernyataan ini jelas memberikan ketegasan bahwa kerja sama PSBS Biak dengan sang el capitano sudah selesai dan Ruben Sanadi harus mencari klub lain. Tragis memang nasib el capitano, lepas dari semua tudingan atau pun kesalahan sang pemain. Jelas kontribusi el capitano Sanadi sangat jelas bagi perjuangan PSBS Biak menuju Liga 1, walau memang benar semua kerja tim. Tapi peran seorang pemimpin di lapangan hijau sangat menentukan, apalagi Ruben Sanadi adalah pesepak bola Papua yang pernah jadi kapten Persebaya Surabaya dan juga PS Bhayangkara tentunya sudah makan asam garam dalam sepak bola di Liga Indonesia.

Ke mana Ruben Sanadi?

Ruben Sanadi dan istri serta dua anaknya- PG/ist

Jelas kontraknya tak berlanjut di PSBS Biak, ke mana Ruben Sanadi harus merumput, tetap di klub-klub LIga 2 atau bermain di Liga1. Sebagai pemain dengan jam terbang tinggi jelas Ruben Sanadi masih bisa menjadi pilihan bagi klub-klub di Liga 2 maupun Liga1 musim mendatang. Hanya saja ke mana suami dari Natasha Sarah Rohman memilih klub klub di tanah Papua antara lain Persipura dan Persewar atau tetap di tanah Jawa agar dekat dengan keluarganya di sana. Salah satu alasan Karel Ruben Sanadi pindah dari Persebaya ke Bhayangkara saat itu karena alasan factor keluarga. Maklum istrinya Sarah Rohman dan dua anaknya tinggal di Bekasi dan dekat dengan lapangan latihan klub Bhayangkara yang kini turun ke Liga 2 musim 2024/2025.

Ruben Sanadi mantan el capitano PSBS Biak- PG/ist

Bersama Bhayangkara FC, Ruben bisa lebih banyak bertemu dengan istri dan dua buah hatinya. Selepas latihan di Stadion PTIK entah pagi atau sore, Ruben langsung pulang ke rumah.

“Pertama sih kalau mau dibilangin jawaban yang paling pantas (pindah ke Bhayangkara FC-red) adalah lebih dekat dengan rumah. Pengin lebih dekat dengan keluarga ya itu yang paling penting,” katanya kepada https://www.tribunnews.com beberapa waktu lalu sejak pindah dari Persebaya ke Bhayangkara FC.

Kini Ruben Sanadi harus putus kontrak dengan klub tanah kelahirannya PSBS Biak dan kembali merantau ke tanah Jawa. Ia tinggal di Bekasi bersama keluarganya untuk melanjutkan profesinya sebagai pesepak bola. Atau mungkin pula banting stir menjadi pelatih, walau sebenarnya dua rekannya saat masih bersama di klub Persipura, Beto Gonzalves, Octavia Dutra mungkin masih bermain dan berlaga di Liga Indonesia.Sayonara Ruben Sanadi, tabea mufa faro Napi Bongkar PSBS Biak.(*)

 

Berita Terkait


Breaking News

© 2025 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top