Siapa yang bertanggungjawab? Tony Ho dipecat, Persipura kian terpuruk
Jayapura, PG- Tim berjuluk Mutiara Hitam baru saja memecat pelatih kepala Persipura Tony Ho, buntut kekalahan Tinus Pae dan kawan-kawan melawan Persiba Balikpapan pada Sabtu (18/11/2023) di Stadion Batakan, Balikpapan.
Hal ini membuat menejemen Persipura bertindak dan memutuskan kerja sama pelatih Tony Ho, Ketua Umum Persipura Benhur Tomy Mano mengatakan pihak menejemen telah bersepakat dan menyudahi kerja sama dengan Tony Ho mantan pelatih PSM Makassar itu.
“Kita doakan Tony Ho sukses selalu dan kita telah akhiri kerjasama dengan pelatih,” kata Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano lewat rilis resmi klub yang diterima awak media ini, Minggu (19/11/2023) sebagaimana dilansir https://jubi.id dikutip https://papuagoal.com, Minggu (19/11/2023).
Tak lupa pula, Ketua Umum Persipura itu menyampaikan pula ucapan terima kasih kepada pelatih yang datang membesut Ian Luis Kabes dan kawan kawan itu.
Pelatih nekad itu datang melatih Ian Luis Kabes dan kawan-kawan empat hari menjelang kompetisi Liga 2 digelar. Ia mengaku persiapan sangat singkat dan kondisi fisik pemain belum prima sehingga hanya meminta dukungan doa bagi tim Persipura kala hendak bertolak ke Palangkaraya, melawan Kalteng Putra pada Minggu (10/9/2023).
Hasil laga pembuka Persipura bermain imbang dan Ian Luis Kabes sendiri mengalami cidera sebelum laga berlangsung. Pelatih Tony Ho mengakui kalau kondisi fisik yang belum prima jelas sangat riskan dan akan membuat pemain gampang cidera.
Persiapan yang terkesan seadanya itu membuat posisi Persipura kini berada di dasar klasemen Liga 2 Grup4 dengan delapan poin dari delapan hasil pertandinga.
Persipura Raja Seri
Selama Persipura ditukangi pelatih Tony Ho, tim berjuluk Mutiara Hitam ini selalu bermain imbang. Sebut saja laga pembuka melawan Kalteng Putra di Palangkaraya berakhir imbang dengan skor 1-1. Bermain di Stadion Mandala, berimbang pula dengan Kalteng Putra dengan skor 2-2. Begitupula melawan Sulut United di Stadion Klabat Manado skor kembali imbang 0-0 sedangkan di Mandala melawan PSBS Biak juga berakhir imbang 1-1. Total Persipura boleh diberi gelar tim Mutiara Hitam si Raja Seri Group 4 Liga 2.
Persipura kini berada di posisi buncit atau juri kunci di klasemen sementara grup 4 dengan mengemas 8 poin dari delapan pertandingan. Persipura sudah mengalami dua kekalahan melawan Persewar dan Persiba Balikpapan.
Siapa yang bertanggung jawab?
Jika disimak sebenarnya tim berjuluk Mutiara Hitam termasuk klub di Papua yang paling terakhir mempersiapkan tim guna melakoni laga di Liga 2 Group 4. Bayangkan empat hari menjelang liga 2 bergulir, pelatih Tony Ho direkrut. Sebelumnya hampir dua minggu, pelatih Thomas Madjar sekadar menyiapkan tim hanya untuk pemanasan karena hampir sebagian skuad Persipura dibawah naungan tim Cigombong Putra (Ciput). Ramai Rumakeik, Joshua Isir dan bebrapa pemain lainnya biasanya berlatih di lapangan Cigombong bersama klub Ciput.
Salah satu kendala, keterlambatan terbentuknya tim berjuluk Mutiara Hitam kala itu karena laporan dari menejemen lama belum diserahkan sehingga menjadi kendala untuk menggaet sponsor yang biasanya menjadi andalan tim berjuluk Mutiara Hitam.
Selanjutnya menejemen lama, Yan Mandenas yang kini jadi menejer PSBS Biak langsung memberikan laporan keuangan kepada pihak-pihak sponsor Persipura musim lalu. Prestasi Yan Mandenas selama di Persipura lumayan, bawa Persipura di puncak grup. Hanya saja Liga 2 dan Liga 3 terhenti gara-gara tragedy Kanjuruhan, 2 Oktober 2022.
Beberapa hari jelang kompetisi digelar 10 September 2023, pada 13 September 2023, menejer lama Persipura Yan Mandenas memberikan tanggung jawab laporan. Dia mengatakan musim lalu bersama Persipura ada tiga sponsorship yang menjadi sponsor utama Persipura antara lain, Bank Papua, PT Freeport Indonesia dan PT Ulam Laut Nusantara.
“Sponsor kita untuk musim lalu Persipura itu antara lain dari PT Ulam Laut Nusantara kurang lebih sekitar Rp 3 miliar, Bank Papua Rp 5 miliar dua tahap yang di transfer langsung ke rekening PT. Persipura Papua. Kemudian Freeport Indonesia Rp 4 miliar dan subsidi dari PT LIB kurang lebih sekitar Rp 850 juta,” kata Yan Mandenas kepada awak media di Kota Jayapura, Rabu (13/9/2023).
Dia memulai merincikan beberapa pengeluaran selama di Persipura kala itu, pengeluaran dan pendapatan pemain yang semula hanya didasarkan pada Upah Mininum Rata Rata (UMR) atau Upah Minimum Provinsi Papua yakkni sekitar Rp 3,864.696,- dinaikan rata-rata menjadi Rp 10 juta waktu itu. Bahkan pemain timnas Indonesia Ramai Rumakiek sendiri memiliki gaji berkisar Rp 30 juta kala itu.
Adanya pernyataan Yan Mandenas perihal pemberian gaji Rp 30 juta perbulan kepada Ramai Rumakiek semasa menjabat Manajer Persipura. Dijawab Ramai Rumakiek dan tidak membantah pendapat itu.
“Itu gaji yang saya terima di musim Kompetisi Liga 2 tahun 2022,” ucap Ramai Rumakiek ketika ditemui Ceposonline.com usai latihan di Mandala, Selasa (17/10/2023) pagi yang dikutip https://papuagoal.com, Minggu (19/11/2023).
Manejer Yan Mandenas langsung memberikan laporan pertangungan jawaban dan semuanya selesai termasuk perincian dan kontrak pemain kepada pihak sponsorship kala itu.
Lalu bagaimana dengan persiapan tim Mutiara Hitam kala itu jelang Liga 2 mulai bergulir?
Pelatih Tony Ho datang empat hari sebelum Liga 2 bergulir. Tak heran kalau pengamat sepak bola dan dosen FPIK Universitas Cenderawasih Daniel Womsiwor bilang kondisi fisik Persipura baru mencapai 50 persen sedangkan Persewar dan PSBS Biak baru 60 persen saja.
Padahal kata Womsiwor kalau mau melakukan persiapan fisik umum harus berlatih selama 2,5 bulan sedangkan untuk fisik dasar juga selama 2,5 bulan. “Jadi total untuk persiapan fisik selama 5 bulan dan selanjutnya taktik dan teknik serta pertandingan ujicoba,”kata Womsiwor mengomentari kesiapan tiga klub asal Papua jelang kompetisi Liga 2 musim 2023/2024.
Hal senada dikatakan Ferdinando Fairyo mantan pelatih PON Papua 2012 dan mantan kapten Persipura era 1990an, persiapan yang minim dan kondisi fisik yang belum prima sulit mencapai target maksimal. “Terkecuali ada kucuran bonus setiap tim memenangkan pertandingan dalam setiap kali bermain,”katanya seraya menambahkan kondisi fisik sangat penting dan bukan sekadar bermain game dan berlari kecil di lapangan.
“Lihat tim Persewar Waropen pelatih Eduard Ivakdalam memberikan latihan fisik dengan berlari dari jembatan merah Entrop ke Kampung Skouw dekat perbatasan RI dan PNG,”katanya. Oleh karena itu kata Ferdinando Fairyo permainan Persewar dengan materi pemain mudanya semakin bersemangat dan terus memanas ibarat mesin disel yang terus berkembang. Buktinya pemain muda Persewar tanpa memiliki pemain asing mampu menjaga asa menuju 12 besar nanti. Persipura yang kini terperosok ke dasar klasemen tentunya memiliki perjuangan keras untuk kembali ke Liga1, tentunya semakin sulit. Target minimal Persipura hanyalah berjuang agar tetap berada di Liga 2 dan menjaga jangan sampai terjun bebas ke Liga 3 menyusul Persidafon Dafonsoro dan juga Mitra Kukar.(*dominggus a mampioper)