60 tahun PSBS Biak Badai Pasifik dan target juara di Liga 1,” Barang Apa Jadi!
Oleh : Dominggus A mampioper…penulis buku Yosim Samba Sepakbola dari Timur.…..
Harapan terakhir klub-klub Papua di Liga 1 Indonesia hanya tinggal PSBS Biak dengan materi sebagian besar pemain asing, non Papua dan Papua serta beberapa pemain asal Biak, Sroyer dan Kapisa.
Jayapura, Papua Goal- Tim berjuluk Badai Pasifik PSBS Biak akan berulang tahun pada 12 Desember 2024, tepatnya 60 tahun lalu dirikan di Kota Karang Panas Biak. Walau jika ditelisik lebih jauh sejak jaman Belanda di kota ini telah lahir Biak Bond dengan materi pemain-pemain dari kampung-kampung di wilayah HPB Biak.
Salah satu kampung di wilayah Biak Numfor pernah punya klub bernama Gelombang-Gelombang Binyeri (GGB) dengan materi pemain Kapisa bersaudara, klen Mampioper, Wospakrik dan Boekorsjom. Dua bersaudara dari Kampung Samber sempat memperkuat Biak Bond Voetball ke Hollandia Binen di Lapangan Juliana sekarang Trikora Abepura.
Dalam final Biak Bond berjumpa dengan Hollandia Bond Voetball yang lebih banyak diperkuat oleh para pemain yang memperkuat OSIBA di Kampung Yoka yang diperkuat Guru T Wospakrik, Arnold Mampioper dan TS Boekorsjom anak anak sekolah bistir di OSIBA. Pertandingan itu berlangsung pada 30 April 1950 dan Hollandia Voetball Juara 1950 kalahkan Biak Voetballbond. “Kitorang pawai dari Lapangan Trikora berjalan kaki sampai ke Kampung Joka kala itu,”kenang mendiang Guru T Wospakrik salah satu bek andalan Hollandia Voetballbond.
Sejak itu persaingan antara PSBS Biak dan Persipura terus berlangsung hingga Pekan Olahraga Daerah Provinsi Irian Barat (Porsibar) 1968. “Dalam final kitorang kalahkan kesebelasan PSBS Biak dan kita juara sepak bola di Porsibar,”kata mendiang Herman Monim gelandang Persipura yang pernah menjadi Ketua Umum Persipura dan sekaligus Wakil Gubernur Provinsi Irian Jaya kala itu.
Persaingan antara kedua kesebelasan ini pun berlanjut sampai ke Piala Acub Zainal di mana Timo Kapisa , Hengky Rumere, Hengky Heipon, Hengky Mauri dan kawan –kawan menghempas kekuatan PSBS Biak dengan pemain handal mereka Robbie Binur, Toni Tan Betay. Julius Jewun, Matheus Yarangga, Septinus Marin dan lain lainnya.
Babak semi final PSBS Biak dikalahkan Persipura hingga difinal Persipura bertemu Persimer Merauke dengan pemain andalan tim Kota Rusa Edi Sabenan dan Marinus Marisan. Final Piala Acub Zainal 1974 Persipura tumbang di Stadion Mandala dikalahkan tim Kota Rusa dengan gol-gol yang dilesakan Marinus Marisan, Persimer boyong Piala Acub Zainal kalahkan Persipura dengan skor 3-2.
PSBS Biak di Liga 1
Di antara klub-klub Papua yang pernah berjaya mulai dari Persipura, Perseman Manokwari, Perseru Serui, Persiram Raja Ampat dan Persiwa Wamena serta Persidafon semua pernah mewarnai sepak bola di Indonesia dan Papua. Bahkan Perseman Manokwari pernah masuk final Piala Perserikatan dan kalah melawan Persib Bandung dengan pemain terbaiknya Adolf Kabo, Jonas Sawor,Woof bersaudara dan dua pemain asal PSBS Biak Max Krey dan Elly Rumaropern ikut perkuat Perseman Manokwari di Perserikatan kala itu. Prestasi tertinggi jelas masih di klub berjuluk Mutiara Hitam Persipura dengan torehan Jenderal di Jersey Merah Strip Hitam dan lolos sampai ke babak semi final AFC.
Persidafon gagal ikut kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 hingga turun ke Liga 3, Persiwa, Persiram, Perseru semua dijual ke pihak lain dengan menejemen baru hingga akhirnya juga turun tahta. Sementara kini hanya PSBS Biak sendiri bercokol di Liga 1 sedangkan Persipura dan Persiwar tetap di Liga 2. Tampaknya Persewar akan turun ke Liga 3 jika disimak dari persiapan tim dan juga masalah finansial serta persiapan klub. Apalagi dalam pertandingan terakhir Persewar tidak pernah menang dalam laga tandang maupun kandang.
Harapan terakhir klub-klub Papua di Liga 1 Indonesia hanya tinggal PSBS Biak dengan materi sebagian besar pemain asing dan lokal Papua. Posisi PSBS Biak kini berada di posisi aman dan berpeluang mendekati zona utama Liga 1 BRI musim 2024/2025.
Akankah Bupati Kabupaten Biak Numfor yang baru bisa merencanakan membangun stadion baru atau mingkin merenovasi Stadion Cenderawasih di Kota Biak? Tak tahulah tetapi yang jelas ketika Persipura hendak berlaga di AFC, Pemerintah Provinsi Papua membangun dan merenovasi Stadion Mandala agar layak untuk AFC dan juga Liga 1 sampai sekarang.
Kini tim berjuluk Napi Bongkar, Badai Pasifik sedang berjuang agar bisa meraih juara, meski banyak pihak meragukan hal itu. Tetapi dalam bermain sepak bola semua bisa saja terjadi, sebab apapun itu Napi Bongkar bisa nyatakan “Barang Apa Jadi, Badai Pasifik juga bisa juara toh, Napi Bongkar Au kada…..(dominggus a mampioper editor senior jubi.id dan mantan kontributor goal.com Indonesia 2006-2014 dari Jayapura)