Kamu juga Bisa Menang !
PSBS dan Model Karakter Sepakbola Papua
Oleh : Gasper Muabuay*
PSBS Biak kini merupakan tim sepakbola satu-satunya dari Tanah Papua yang mulai menunjukkan eksisistensinya di kompetisi sepakbola kasta tertinggi Liga 1 Indonesia 2024-2025. Atau level ajang bergengsi pertarungan klub-klub sepakbola profesional Indonesia. Pada artikel ini, hanya menceritakan secara umum, tanpa menganalisa kiprah para pemain satu-persatu secara teknis di lapangan saat pertandingan. Namun munculnya tulisan ini, untuk membahas secara umum mengenai faktor di luar itu sebagai bentuk pendorong “spirit” penguatan bagi Tim PSBS Biak, sebagai satu-satunya wakil Tanah Papua di Liga-1 Sepakbola Indonesia. Dan kita sebagai warga Papua wajib mendukungnya, baik secara moril serta doa!
Walaupun pada pertandingan perdananya di Liga 1, PSBS kalah telak dari Persib Bandung dengan skor 1-4. Dan juga PSBS kalah 1 – 2 dari PSM Makassar, Jumat (16/8) sebagai tuan rumah di “kandang perantauan” Stadion Kapten I Wayan Dipta-Gianyar, Bali.
Namun jika dipikir, ketika PSBS versus PSM, hari itu PSBS cukup punya peluang besar untuk memenangkan pertandingan dari PSM, karena tampil bebas tanpa tekanan supporter tim lawan. “Bisa dilihat hari itu PSM pun tanpa pendukung fanatiknya, selain karena sesi tandang, dan nampak stadion Kapten I Wayan Dipta di seluruh sisi tribunnya kosong. PSBS juga mengalami nyaris tanpa penonton hari itu. Dan syukurnya masih ada anak-anak Papua di Bali yang tergabung sebagai kelompok supporter PSBS dan memberikan warna supporter Papua di sana.
“Atmofirnya pun bukan seperti pertandingan sebelumnya, ketika PSBS meladeni tuan rumah Persib Bandung yang didukung ribuan supporter fanatiknya dan membuat anak-anak PSBS takluk hari itu. Sehingga kesempatan dari faktor non-teknis seperti ini – PSBS “bermain tanpa penonton langsung di stadion”, tuan rumah-perantauan. Hal itu, sejatinya merupakan peluang bagus untuk mendapat poin penuh atau paling tidak draw/seri. Namun belum sesuai harapan meraih poin saat itu.
”Simpati & Kebanggaan” Masyarakat Papua
Alhasil, dari kekalahan PSBS dua-kali beruntun dari Persib dan PSM, maka PSBS pun sementara masih harus berjuang keras untuk menarik “simpati dan kebanggaan” penuh masyarakat Papua. Mengingat dalam hal kompetisi olahraga, seperti sepakbola, satu kontestan harus bisa tampil maksimal dan menang-menang, agar dapat menarik “simpati dan kebanggaan” dari hati – sanubari – pikiran penggemarnya!
Walaupun begitu, masih ada cukup waktu bagi anak-anak “Karang Panas-Byak” untuk bisa meraih simpati dan kebanggaan itu melalui ajang di Liga 1 Indonesia 2024-2025 yang masih berlangsung puluhan pertandingan selanjutnya. Dan sebagai tim profesional, pasti akan terus bersemangat meningkatkan performa dalam laga-laga berikutnya. Dengan target menaklukan lawan-lawannya, menaikkan rangking di klasemen Liga-1 dan meraih penuh simpati & kebanggaan masyarakat papua.
Sekedar Input’s
Selain itu, dari menonton dua laga PSBS, baik siaran langsung TV dan rekaman video ulangan di YOUTUBE, penulis sebagai awam dan supporter pencinta sepakbola Papua, melihat perlunya tim PSBS mengelola kerancuan yang dialaminya selama dua-kali pertandingan sebelumnya. Beberapa faktor agak krusial itu, seperti : perlunya mempertebal mental semangat bertanding tanpa ragu-ragu; meningkatkan kekuatan bertarung dengan stamina fit 2×45’; para bek intinya mesti jaga fokus konsentrasi, ketika mendapat tekanan serangan dari lawan di daerah pertahanan; fokus memainkan bolanya – tapi juga harus mampu mengantisipasi pergerakan lawan (jaga bola dan juga jaga orang/pemain lawan) – kelemahan ini terutama di zone penjaga gawang; mengakselerasi pergerakan tanpa bola untuk mengelabui lawan ketika menyerang pertahanan lawan; saling jaga kekompakan-kerjasama tim ketika bertanding 2 x 45’ di dalam lapangan. Inputs-an ini walaupun mungkin tidak akan dianggap, tapi kiranya kritikal ini bermanfaat bagi Tim!
PSBS dan Model Karakter Sepakbola Papua
Sehubungan itu, anak-anak PSBS juga harus se-mampunya menunjukkan kekuatan karakter cara bermain sepakbola Papua, yaitu memiliki “Mental Menang Kandang”, tapi juga “Mental Menang Tandang”. Sebab di ajang sepakbola profesional Indonesia, Papua telah dikenal sejak lama memliki karakter khusus itu. “Yang didalamnya mengandung beberapa hal yang tentunya tidak saja dipraktekan juga oleh tim-tim sepakbola dari Papua saja. Namun juga oleh sejumlah tim sepakbola di zone internasional dan nasional dengan teknik masing-masing, sebab sepakbola itu universal. Tapi memiliki cirikhas karakter tersendiri, karena berhubungan dengan dari-mana tim itu berasal dan berada dalam wilayah geografi dan sosial-budayanya. Seperti; “ketahanan mental yang baik, disiplin, kemampuan berkomunikasi yang baik – terutama isyarat komunikasi antar pemain di dalam lapangan, berpikir kreatif, serta berjiwa kompetitif dengan memainkan trik-pergerakan tak tertuga untuk melemahkan lawan tanding dan menang”.
Yang penulis sebut sebagai “Character Branding-Papua Soccer” atau “Model Karakter Sepakbola Papua”, itu pernah dirintis oleh tim legenda Papua-Persipura-Jayapura dan juga Perseman Manokwari pada masanya di era 1970-an ke 1980-an. Dan Persipura yang di masa jaya berikutnya di tahun 2009-2011-2012 dan 2013-2014 yang mampu memainkan “Model Karakter Sepakbola Papua” itu. Sampai mengalami masa penurunan “tren kinerja” hingga tahun 2021-2022 dan degradasi ke Liga-2.
Termasuk Tim Perseru-Serui pada masa Liga-1 2017 yang unik dan memiliki jejak model karakter sepakbola Papua dengan “mental menang tandang”. Tim Kuda-laut Jingga itu, ketika itu pernah berada dibawah tekanan luar-biasa para supporter tuan rumah, tapi mampu mengabaikan deru teriakan (malas tahu) terhadap supporter tuan rumah Persib Bandung. Dan dengan landasan kekuatan karakter sepakbola Papua, mereka bermain tenang dan akhirnya Perseru waktu itu mempermalukan tim bernama besar Persib-Bandung dengan skor kalah telak 2-0 di Stadion Jalak-Harupat, Bandung (12/11/2017). Dan mengamankan diri dari ancaman degradasi, serta tetap bercokol di Liga 1 ketika itu. “Media Online sport.detik.com waktu itu memberi judul berita,”Perseru Menang Atas Persib, Berkat Tampil Tenang”.
Ini hanya sekilas mengulas kembali satu-dua contoh tentang kisah heroik dari Tim-tim sepakbola Tanah Papua. Kutipan kisah tim sepakbola Papua ini, kiranya disimak sebagai spirit penguatan oleh PSBS-Biak yang sedang bertaruh di kasta tertinggi Liga-1 Indonesia.
Dengan menggunakan prinsip dan tipikal bermain sepakbola Papua, maka tim-tim lawan mu akan mulai berpikir banyak-kali, ketika hendak berhadapan dengan PSBS dari Tanah Papua yang juga terisi para eks pemain Persipura penjiwa-budaya karakter sepakbola Papua itu. Dan dari spirit itu, maka sejatinya kamu PSBS itu tim yang tangguh-bergenetika karakter khusus sepakbola Papua itu. Termasuk pemain yang non-Papua, ketika bergabung akan langsung terkena iklim spirit sepakbola Papua itu.
“Kalian PSBS juga bukan sekedar “badai …….” atau angin ribut yang numpang lewat memporak-poranda sambil lalu dan lenyap. Tapi kamu itu “karang panas” yang punya wujud tetap dan identik dengan makna ‘kuat-tangguh sebagai batu penjuru bangunan yang kokoh’. “Kalian itu ibarat makna “Batu Karang Yang Teguh”, seperti terfilosofikan di dalam Kitab Injil/Alkitab yang diimani dan diyakini oleh kita sebagian masyarakat pencinta sepakbola di Tanah Papua dan Indonesia, khususnya pulau Biak di kawasan Teluk Cenderawasih (Saireri)!
Hasrat Para Pendukung Setia
Sekali lagi, anak-anak PSBS, kamu itu “Batu Karang yang Teguh”. Dan bangkitlah memainkan karakter ciri khas Papua dan menang. Sekalian untuk bisa menjawab hasrat masyarakat Papua umumnya sebagai pendukung-mu, termasuk supporter spesial PSBS “Kombrof Pasifik-mania”- plus para “stakeholder sponsorship”. Mereka menaruh harapan besar kepada kalian sebagai tim kembanggaan untuk kelak, atas perkenaan-Nya dapat menjuarai Liga 1 Indonesia.
Mengingat PSBS kini satu-satunya representasi dari Tanah Papua di Liga 1 Indonesia. Dan sedang menjadi pusat perhatian warga bumi Cenderawasih untuk sebisanya boleh mendapat status dibanggakan dan mengharumkan nama Papua di kancah sepakbola profesional. Setelah hampir 10 tahun masyarakat Papua “mengalami kematian rasa bangga”, karena tim legenda masyarakat Papua, Persipura Jayapura terseok-seok di Liga-1 dan akhirnya terdegradasi ke Liga-2 hingga sekarang ini. Dan rasa bangga yang penuh antusiasme seperti dahulu sedang terpuruk – mengalami kehilangan semangatnya.
Olehnya itu, keberadaan Tim Karang Panas-Biak atau PSBS “Badai Pasifik” ini, semoga dapat menjadi harapan – penjelmaan baru sebagai tim unggulan untuk meraih prestasi dan kebanggaan bagi masyarakat Tanah Papua di kompetisi sepakbola Liga 1 2024-2025. Termasuk walaupun tidak mudah, tapi semoga PSBS dapat memenangkan laga melawan PSIS Semarang pada, Jumat (23/8) sore yang akan berlangsung di Stadion Mochamad Soebroto, Magelang.
Sehubungan dengan semua itu, kalian juga bukan tim kurang modal. Dari sisi sponsorship kalian didukung perusahaan-perusahaan “bonafid”, yang “bukan kaleng-kaleng”. Ada PT Nusa Tuna, PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Bank Papua, Kopi Kapal Api dan lainnya. Sehingga wajib berjuang untuk meningkatkan prestasi sepakbola sebagai tanggungjawab moral kepada para sponsorship. Dan juga supporter dan seluruh lapisan warga Tanah Papua yang mendukung dengan doa dan moril kemenangan dan setia menonton setiap pertandingan kalian di live TV.
Sistem VAR Menjamin Sepakbola Fairplay
Di sisi lain, mungkin masih ada yang ingat tentang pemberitaan masa lalu yang masih berbekas dalam memori-ingatan kita mengenai kecurangan di persepakbolaan negeri ini. Yang tak jarang para juri lapangan seolah merekayasa terjadinya kesalahan dalam sebuah pertandingan. Dimana pada perhelatan liga sepakbola, walaupun tim-tim sepakbola Papua bertanding dengan keunggulan komparasi lebih dan kemungkinan menang di tandang. Tapi tak jarang akhirnya kalah atau dikalahkan oleh situasi tertentu. Yang biasanya diakibatkan faktor, seperti dicurangi wasit dan lainnya. Namun pada masa kini dengan digunakannya sistem moderen “Video Assitant Referee” (VAR), oleh PSSI atas anjuran FIFA, maka semoga semua pertandingan di liga sepakbola Indonesia dapat berjalan “fairplay” sebagai-mana mestinya. Dengan itu,maka kini khususnya Tim Karang Panas-PSBS Biak-Papua atau pun tim lainnya di Liga-1 tak perlu kuatir untuk dicurangi, sebab sudah ada VAR. Dan untuk system VAR ini, salut-terimakasih buat PSSI.
Untuk itu, Ayo …. PSBS Biak, “Tim Karang Panas, Kamu Juga Bisa Menang”. Semogalah – “Kasumasa” !
(*Penulis adalah Supporter Sepakbola Papua, Tinggal di Port Numbay-Kota Jayapura)