Lamine Yamal akan selalu berterima kasih ke Xavi Hernandez
Dia pemain yang berbeda, dia pintar, dia pandai memilih. Dan yang paling terpenting dalam sepakbola, pengambilan keputusannya hampir selalu benar, yang merupakan hal terpenting bagi seorang pemain sepak bola.”
Jayapura, PG– Berkat kepercayaan mantan pelatih dan el capitano Xavi Hernandez yang berikan kesempatan bermain kepada pemain muda jebolan Akademi La Masia Barcelona sehingga Lamine Yamal bisa berkembang. Terbukti ia bikin empat assist dan satu gol bagi kemenangan Spanyol dalam Euro 2024. Ia bahkan terpilih sebagai pesepak bola muda terbaik di ajang Euro 2024 di Jerman.
“Saya akan selalu berterima kasih kepada Xavi. Dialah orang pertama yang percaya kepada saya.” Demikian kata Lemine Yamal dikutip dari facebook.com BarcelonaIndonesiafans, belum lama ini yang dikutip papuagoal.com Kamis (18/7/2024)
Lebih lanjut kata Xavi kepada https://www.espn.com bahwa Lamine Yamal memiliki “kilasan” Lionel Messi. Pendapat Xavi ini setelah menyaksikan dari pinggir lapangan pemain muda itu mencetak gol kemenangan dalam kemenangan 1-0 hari Jumat (7/3/2024) atas Mallorca di LaLiga. Pada usia 16 tahun 38 hari, ia menjadi pesepakbola termuda dalam sejarah Liga abad ke-21 ketika ia memulai ; melampaui rekor yang dibuat Fabrice Olinga bersama Málaga pada tahun 2012.
Yamal, 16 tahun, mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan di babak kedua, masuk dari sisi kiri dan dengan gemilang membobol pojok atas gawang setelah usahanya membentur mistar gawang beberapa menit sebelumnya.
Xavi mengakui bahwa tidak adil membandingkan siapa pun dengan mantan bintang Barca Messi yang kembali meraih juara Copa America 2024. Walau demikian lanjut Xavi ada kesamaan dengan Yamal. “Saya pahan [perbandingannya] tetapi tidak menguntungkan Lamine untuk melakukan itu,”kata Xavi seraya menambahkan siapa pun yang pernah dibandingkan dengan Messi pasti sudah kalah. Tidak baik membandingkan pemain dengan dia.
Namun yang jelas, kata Xavi Lamine berkaki kidal, ia selalu bergerak ke dalam…ada sekilas mirip Messi. “ Namun kita berbicara tentang sepakbola terbaik yang pernah ada, jadi lebih baik tidak membandingkannya,”kata mantan rekan Messi di Barca itu.
Beginilah penilaian Xavi Hernandez terhadap Lamine Yamal sebagaimaimana dilansir dari www.football-espana.net, dia pemain yang berbeda, dia pintar, dia pandai memilih. “Dan yang paling terpenting dalam sepakbola, pengambilan keputusannya hampir selalu benar, yang merupakan hal terpenting bagi seorang pemain sepak bola.”kata Xavi.
“Pengambilan keputusan Lamine Yamal hampir selalu merupakan pilihan yang benar dan baik, seringkali merupakan yang terbaik di usia 16 tahun,”tambah Xavi
Bukan hanya Xavi sendiri yang menilainya, Lionel Messi pun mengakui kalau Lamine Yamal itu pemain yang bagus. Bahkan dalam penilaiannya Yamine juga setara dengan Vinius Yunior, Mbape dan pemain lainnya dalam sepak bola ke depan
Frank Rikaard dan Lionel Messi
Mantan pelatih Barcelona Frank Ricaard juga yang pernah melatih Messi selama lima tahun dan pertama kali pula yang menurunkan La Pulga bermain melawan Espanyol pada jornada ke 7 dalam kompetisi Liga Spanyol, LaLiga musim 2004-2005.
“Pada hari itu Messi mencatatkan pertandingan resmi pertamanya bersama tim senior Barcelona dalam usia 17 tahun 114 hari melawa tim se kota Espanyol di bawah pelatih asal Belanda Rikaard.”
“Messi masih muda dan masih panjang karier,”kata Frank Ricaard. “Aku mengerti mengapa banyak orang membandingkan Leo dengan Diego. Mereka berdua berasal dari Argentina, sama sama bertubuh kecil dan berkualitas, tapi perbandingan selalu rumit. Saat itu, Maradona mencerminkan sepak bola. Sangatlah jelas bahwa Maradona adalah sepak bola. Sedangkan Leo adalah sepak bola yang unik, kita harus menunggu hingga akhir kariernya, untuk bisa membandingkannya dengan Maradona.” Demikian dikutip dari buku berjudul,The Inside Story of The Who Became a Legend, Messi karya jurnalis sepak bola asal Italia Luca Caioli.
Jelang akhir karier Lionel Messi, ia membawa Argentina jadi juara Piala Dunia 2022 di Qatar, meski 2014 di Brasil mereka kalah melawan Jerman dengan skor 1-0 yang hampir menamatkan karier sepak bola Messi. Bahkan Messi bawa Argentina dua kali juara Copa America 2021 dan 2024.
Hal senada juga dikatakan komentator Fox TV Fernando “Chice” Niembro soal Lionel Messi saat masih muda dan mulai menjadi bintang Barca, perbandingan memang tidak bisa dihindarkan. “Maradona dan Pele adalah sebuah paradigm sepak bola, tidak adil jika membandingkan Messi dengan mereka. Perbandingan akan dibuat di akhir karier Messi, tetapi kita tidak akan pernah tahu secara pasti,”katanya dalam buku tersebut.(*)