Legenda sepak bola Papua : Lodewijk “Lody” Roembiak gelandang sukses bersama SV Werner Bremen di Bundesliga, Liga Utama Jerman
Di Negeri Belanda memang anak anak berbakat sejak usia dini sudah ikut berkompetisi tingkat sekolah dasar (SD). Kompetisi berlangsung secara rutin dan teratur setiap tahun
Jayapura, Papua Goal– Bakat sepak bolanya telah terlihat sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Kota Leiden Belanda. Maklum orang tuanya menetap di Belanda sejak pindah dari Biak Papua di era 1960 dan menjadi staf ahli di perusahaan pesawat Fokker di Belanda.
Mengutip https://www.dutchplayers.nl menyebutkan pesepakbola asal Papua, Lodewijk Roembiak, pernah berkiprah di Liga Belanda maupun di Liga Jerman dan Liga Turki. Pemain kelahiran Leiden Belanda, 18 Mei 1969, mengawali kariernya saat berkompetisi tingkat sekolah dasar di Leiden Negeri Belanda.
“Ayahnya selalu mengajak kita menonton kompetisi anak anak SD di Leiden sekali turut menyaksikan Lody bermain,”kata JR Mansoben mahasiswa program doktoral saat masih berkuliah di Universitas Leiden Negeri Belanda di era 1980 an kepada papuagoal.com belum lama ini di Jayapura.
Dia menambahkan di Negeri Belanda memang anak anak berbakat sejak usia dini sudah ikut berkompetisi tingkat sekolah dasar (SD) secara rutin dan teratur. Tak heran kalau Lody Roembiak pernah terpilih bela timnas Belanda U16, namun gagal terpilih saat memasuki tim senior Belanda.
Tersisih dari timnas senior dan yunior tak membuat karier Lodewijk di klub profesional meredup tapi malah melejit jauh berkembang. Terutama saat bermain di Werder Bremen di Liga Jerman pada musim panas 1998, setelah Roembiak menandatangani kontrak untuk Werder Bremen dari FC Aarau.
Menurut https://peoplepill.com nilai transfer Lodewijk dari FC Aarau ke Werder Bremen sebesar DM 500.000 sedangkan sumber lainnya https://www.transfermarkt.com menyebutkan nilai kontraknya sebesar 450.000 Poundsterling pada musim 1998/1999 sejak 1 Juli 1998.
“ Ia kaka saya pernah main di timnas U16 Belanda,”kata Grace Roembiak adik kandung Lody kepada papuagoal.com di Utrech Negeri Belanda, Juni 2023 lalu seraya menambahkan abangnya sekarang sudah menjadi pelatih sepak bola.
Hal ini tak membuatnya patah semangat, Lody kecil terus rutin berlatih hingga kariernya terus meningkat. Ia lahir di Leiden 18 Mei 1969 dan memulai debut porfesionalnya untuk FC Denhag pada 1987.
Laki laki Biak asal Kampung Oerfoe ini hanya tiga kali tampil untuk klub FC Den Haag, tersebut, ia kemudian bergabung dengan Sparta Rotterdam . Pada bursa transfer musim dingin musim 1990–91, ia pindah ke SC Cambuur .
“Setelah bermain di FC Zwolle dan De Graafschap , ia menandatangani kontrak dengan klub Turki Antalyaspor yang kemudian ia tinggalkan untuk SC Veendam setelah hanya enam bulan,” demikian dikutip dari en.wikipedia.org
Dijuluki ‘Kugel ‘ di Bundesliga Jerman
Selanjutnya Lody bermain untuk klub Bundesliga SV Werner Bremen selama musim sepak bola 1998-1999 dan 1999-2000. Roembiak menandatangani kontrak dengan Werner Bremen dari FC Aaray dengan nilai transfer sebesar DM 500.000 kala itu. Pada Agustus 1998, ia membantu Dieter Frey untuk satu satunya gol dalam kemenangan 1-0 Werner Bremen atas Vojvodina Novi Sad di leg pertama final Piala Intertoto UEFA 1998.
Klub Werder Bremen meraih runner-up di Bundesliga 1994-95 dan pada Mei 1999 Werder Bremen memenangkan DFB Pokal beberapa minggu kemudian dengan mengalahkan Bayern Muenchen melalui adu penalti.
Setelah mencetak tiga gol dan membuat tiga assist di babak pertama musim 1998–99 ,Lody menderita cedera pada tendon patela saat jeda musim dingin. Akibatnya Lody harus naik ke meja operasi pada April 1999, mambuatnya tidak dapat lagi beraksi hingga akhir musim.
Selanjutnya pada musim 1998-1999, Roembiak hanya bermain dalam dua penampilan pengganti di bahwa menejer Felix Magath. Hal ini membuat Roembiak tidak dapat kembali ke posisi starting lineup di bawah menejer baru Thomas Schaaf.
Roembiak terpaksa dipinjamkan kembali ke FC Aarau untuk paruh kedua musim 1999-2000, selama di sana dia bermain dalam 11 pertandingan. Pada Januari 2001, Roembiak bergabung dengan klub 2. Bundesliga Waldhof Mannheim untuk sisa musim tersebut.
Dia hengkang dari Werder Bremen secara permanen pada musim panas 2001,]setelah mencetak tiga gol dalam 18 penampilan di Bundesliga . Selama masa penampilan dan bermainnya di Werder Bremen, dia menjadi pemain populer dan diberi julukan “Lody” ]dan “Kugel” (“bola”).
Profil :
Nama : Lodewijk (Lody) Paul Cornelius Roembiak
Lahir : Leiden, Belanda 18 Mei 1969
Asal : Biak, Papua Barat
Tinggi : 1,74 meter
Klub sekarang : Pelatih sepak bola di Cambuur Belanda
Klub-klub yang pernah Lody bermain :
1987-1989 : Klub Sepak Bola Den Haag
1989-1991 : Klub Sparta Rotterdam
1991-1993 : Cambuur
1993 : Klub Zwolle
1993-1994 : Graafchap
1994-1995 : Kota Antalya
1995-1996 : SV Veendam
1996-1998 : FC Aarau
1998-2000 : FC Aarau
1998-2000 : Werner Bremen
2000 : FC Aarau
2001 : Garden Waldhof Mannheim
2015 : Lody gantung sepatu
2024 : Lody Roembiak akan tetap menjadi asisten pelatih di Zwaluwen 1 pada musim 2023-2024. Hal ini diputuskan melalui konsultasi erat dengan Lody, staf teknis, dan dewan.
“Senang Anda tetap tinggal di Lody dan semoga sukses musim depan! ,”dikutip dari leeuwarderzwaluwen.nl (*)