Pelatih Guinea Kaba Diawara, Parc des Princes di Paris ‘tempat saya dulu bermain’
Jayapura, PG– Timnas Indonesia U 23 akan bertanding melawan timnas U 23 Guinea pada 9 Mei 2024 di Stadion Parc de Princes, Paris. Pertandingan merebut satu tiket ke Olimpiade Paris jelas sangat penting bagi kedua tim. Bagi anak anak Guinea muda Perancis adalah rumah mereka dan impian jadi pesepak bola professional ke depan. Tentunya mereka adaptasi dengan lingkungan Paris dan makanan di sana mungkin tak soal. Bagaimana dengan timnas Indonesia, mungkin pemain naturalisasi dan beberapa pemain Indonesia yang merumput di Eropa tak soal dan adaptasi pasti berjalan baik dan lancar. Apalagi pelatih Kepala Guinea, Diawara bilang bermain di Prancis seperti bermain di belakang rumah.
Pelatih Kepala tim nasional U 23, Kaba Diawara mengatakan bisa bermain di Parc de Princes, Paris ini merupakan tempat dia bermain ketika masih memperkuat tim Paris Saint Germaint (PSG) beberapa musim sebagai seorang striker.
“Jika kami berhasil lolos, saya pikir Guinea bisa bermain di Parc des Princes, tempat saya dulu bermain. Saya merasa seperti mengambil langkah mundur ke masa lalu. Itu adalah halaman belakang rumah saya lebih dari dua dekade yang lalu, jadi memikirkan saya memiliki kesempatan untuk kembali ke sana dalam peran lain membuat saya menyadari betapa jauhnya kemajuan saya. Ini akan sangat emosional bagi saya dan tim nasional, yang memiliki banyak pemain berkewarganegaraan ganda kelahiran Prancis,”katanya sebagaimana dilansir dari https://www.fifa.com, Sabtu (4/5/2024).
Pelatih kepala Guinea, yang baru ditunjuk untuk memimpin tim Olimpiade U23 negaranya pada awal April, bermain di kota tersebut selama tiga tahun bersama Paris Saint-Germain pada awal milenium, dan juga menghabiskan waktu di tanah kelahirannya. di Bordeaux, Marseille.
“Bagi saya, ini adalah perpaduan emosi yang nyata. Saya merasa khawatir, terhormat, dan bangga pada saat yang bersamaan. Terakhir kali Guinea ambil bagian dalam Turnamen Sepak Bola Olimpiade adalah pada 1968, jadi kami harus berjuang untuk lolos lagi. Satu-satunya cara kami bisa lolos adalah dengan menang. Tempat keempat kami di Piala Afrika U-23 menjaga harapan kami di Paris 2024 tetap hidup, dan kami yakin kami bisa melakukannya dengan sepenuh hati. Bagi Anda pecinta olahraga, ikut serta dalam Olimpiade adalah suatu kebanggaan,”katanya
Pelatih STY, “saya harus melakukan dengan baik”
Sementara itu bagi Garuda Muda Indonesia masih bisa lolos ke Olimpiade jika mereka menang atas Guinea tim asal Afrika di Paris. Pelatih timnas U 23 Shin Thae yong menyadari bahwa dibutuhkan upaya besar untuk merevitalisasi para pemainnya selama seminggu mendatang.
“Saya harus melakukannya dengan baik,” katanya tentang perlunya mengangkat mental dan fisik para pemainnya. “Para pemain sangat lelah dan kelelahan, mereka benar-benar kelelahan,”katanya sebagaimana dilansir dari https://www.the-afc.com, Sabtu (4/5/2024)
“Selama sekitar dua atau tiga hari kami hanya akan fokus pada pemulihan, saya bahkan tidak akan membiarkan pemain menyentuh bola. Setelah itu kami punya waktu tiga atau empat hari dan kemudian kami akan melakukan latihan taktis dan menganalisis lawan kami,”tambahnya.
“Saya akan berusaha sebaik mungkin memanfaatkan kesempatan terakhir untuk berangkat ke Olimpiade. Harapan saya adalah empat tim Asia akan berpartisipasi di Olimpiade.”katanya.
Pasukan Shin berani bermimpi selama sembilan menit babak pertama bahwa negara itu menuju Olimpiade untuk pertama kalinya sejak 1956 ketika Jenner membawa Indonesia unggul melalui tendangan jarak jauh pada menit ke-19.
Namun sundulan Tahseen menyamakan skor dan, ketika kedua tim tidak mampu mencetak gol kedua pada waktu normal, Jasim mencetak gol enam menit setelah perpanjangan waktu untuk membawa Irak lolos ke Olimpiade ketiga sejak 2004.
“Sayang sekali dengan hasilnya,” kata Shin. “Kami sudah melakukan yang terbaik, tapi kami masih punya satu kesempatan lagi untuk berangkat ke Olimpiade,”tambahnya.
“Kedua tim berjuang keras untuk mendapatkan tempat ketiga dan tiket ke Olimpiade, kedua tim melakukannya dengan sangat baik dan berusaha keras. Saya berterima kasih kepada tim saya, para pemain saya atas upaya besar mereka dalam pertandingan ini.”katanya.
Meskipun tim Indonesia tetap fokus untuk melanjutkan upaya mereka untuk mendapatkan tempat di Olimpiade, masa depan jangka panjang tampak cerah bagi Shin dan timnya karena banyak pemain di skuad yang telah tampil secara reguler untuk tim nasional senior.
“Selama beberapa tahun ke depan kami masih akan berkembang lagi dan lagi, jadi saya yakin kami akan terus berkembang dan menjadi tim yang lebih baik,” kata Shin tentang prospek skuad.
“Pikiran para pemain telah berubah dan kemauan mereka menjadi sangat kuat. Mereka juga punya keuletan. Saya mempunyai filosofi saya sendiri dan para pemain mengikuti gaya permainan saya dengan baik dan mereka menikmatinya. Faktor-faktor itulah yang mempengaruhi perkembangan sepak bola Indonesia akhir-akhir ini.”tambahnya.(*)