Persipura dari Ketua Umum MR Kambu Liga 1 sampai pimpinan sekarang di Liga 2
Jayapura, GP-Saat demo di depan GOR Waringin, Jumat (26/5/2022) sempat terlontar ucapan para pendemo ganti Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Mano (BTM). “Turunkan BTM,”begitulah ucapan mereka
Benhur Tommy Mano mulai menjadi Ketua Umum Persipura sejak 2011 saat MR Kambu selesai jabatan pada 2010. MR Kambu memberi warisan kepada BTM dengan segudang prestasi, Persipura juara 2005-2006 hingga meraih bintang empat. Saat itu MR Kambu Ketua Umum Persipura, Benhur Tommy Mano menjabat sebagai Ketua Panpel Persipura di Stadion Mandala markas klub berjuluk Mutiara Hitam.
Artinya Benhur Tommy Mano seorang pemain volleyball sejak masih menjadi mahasiswa Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) di Yoka Kota Jayapura mulai terjun mengurus sepakbola saat MR Kambu menjadi Ketua Umum Persipura.
Namun dalam perjalanan tim Mutiara Hitam di kanca liga 1 justru ditangan Benhur Tommy Mano tim kebanggaan masyarakat Papua turun tahta alias kasta Liga 2. Seandainya tidak ada penurunan angka dan Persipura tetap berlaga melawan Madura United mungkin mimpi buruk turun tahta tak terjadi.
Tak heran kalau Capo Angki dari BCN 1963 mengatakan dengan rasa hormat dia meminta agar Benhur Tommy Mano mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Persipura sebab selama lima tahun ini Persipura tidak meraih prestasi apapun. “Seandainya Persipura tetap bermain melawan Madura United tidak akan terjadi pengurangan tiga point yang akhirnya Persirpura terjungkal ke Liga 2,”kata Angki salah satu pendemo di GOR Waringin, Jumat (26/5/2022) siang.
Salah satu prestasi selama kepemimpinan Benhur Tommy Mano adalah tim berjuluk Mutiara Hitam resmi menjadi juara Indonesia Soccer Championship A 2016. Juara ini bukan kompetisi resmi Liga seperti saat juara Liga Indonesia 2005-2006 sampai juara Indonesia Super League 2008/2009 hingga akhirnya meraih bintang empat.
Saat itu Persipura diperkuat oleh Yoo Jae Hoon; Yustinus Pae, Ruben Sanadi, Ricardo Salampessy, Yohanis Tjoe (Bio Paulin, 72′); Imanuel Wanggai, Nelson Alom, Ricardo Silva, Osvaldo Haay (Ian Louis Kabes, 52′); Yohanes Pahabol, Edward Wilson Junior (Marinus Mariyanto, 80′).
Pelatih asal Argentina Alfredo Vera membawa Persipura juara ISC 2016 dan setelah itu didepak. Alfredo justru membawa hampir sebagian besar pemain Persipura ke Persebaya mulai dari Osvaldo Haai, Ruben Sanadi, Nelson Alom, Ferinando Pahabol dan Ricky Kayame.
Alfredo kembali menukangi Persipura saat Jacksen F Tiago terseok seok bersama Persipura di zona degradasi hingga akhirnya didepak. Alfredo Vera tak mampu berbuat banyak hingga akhirnya Mutiara Hitam turun kasta Liga2.
Cilakanya lagi Alfredo membawa pemain Persipura ke Persita Tangerang hingga rasa rasanya Persita rasa Persipura dan terakhir Nelson Alom ikut pula gabung tim berjuluk Pendekar Cisadane, Persita Tangerang.
Walikota Jayapura periode 2000-2010 MR Kambu sekaligus Ketua Umum Persipura memiliki hoki yang pas bersama kejayaan tim kebanggaan masyarakat Papua Persipura Mutiara Hitam. Terbukti Mutiara Hitam bangkit sejak 2005 sampai mencapai bintang empat sejak pelatih Rahmad Darmawan sampai pelatih Jacken F Tiago.
“Raksasa yang tidur mulai bangun dan fajar kejayaan itu harus tetap muncul dari ufuk timur,”demikian ucapan mendiang mantan Gubernur Irian Jaya Brigjen TNI (Purn) Acub Zainal yang dikutip jubi.id dari buku berjudul Jejak Persipura go International, Mengenal lebih dekat prestasi Persipura di bawah kepemimpinan MR Kambu 2000-2011 yang dituli olehSarbinnor Karim dan kawan kawan
Persipura pertama kali berlaga AFC di Stadion Mandala, April 2011- GP/dok
Ketua Umum MR Kambu mulai mengambil alih Persipura dari Kabupaten Jayapura sejak 2000 dan mulai membenah dengan mendatangkan pelatih Rudy William Keltjes. Saat Persipura ditukangi Keltjes maka era pemain asing mulai dikontrak Persipura. Dua pilar pemain asing asal Afrika pertama yang perkuat Persipura adalah Ebanda Timothy gelandang dan Bako Sadissou seorang penyerang. Hingga pemain pemain asing lainnya yang membawa Persipura juara Liga Indonesia musim 2005-2006 antara lain David da Rocha, Victor Igbonefo, Victor Sergio alias Veron, Erick Mabengga dan Christian Lenglolo.
Salah satu kunci kepemimpinan MR Kambu saat menjadi Ketua Umum Persipura adalah mengutip pakar kepemimpinan Dwight L Moody, “Jika anda kehilangan nyawa maka itu kematian personal. Tapi bila anda kehilangan reputasi, itu adalah kematian social. Ketika anda kehilangan uang, boleh jadi anda bernasib sial. Dan anda selalu bisa mencarinya lebih banyak lagi di kemudian hari. Tetapi anda tidak boleh kehilangan reputasi, anda harus menjaganya sebagaimana anda menjaga nama anda. Bila aku menjaga karakterku, reputasinya akan terjaga dengan sendirinya,”demikianlah pernyataan ini yang dikutip dari buku berjudul Jejak Persipura go International, Mengenal lebih dekat Prestasi Persipura dibawah Kepemimpinan MR Kambu periode 2000-2011.
Jadi dalam konsep seperti itulah MR Kambu berjuang bersama pengurus membangun reputasi sepak bola di tanah Papua. Sejak awal memang vakum dan Persipura sempat turun ke divisi dua. Beruntung bisa kembali ke divisi utama dibawah era mendiang Spencer dan Persipura dengan kapten Ferdinando Fairyo kembali bawa Persipura ke Divisi Utama 1993-1994 bermaterikan pemain jebolan PON Irian Jaya. Saat masa transisi menejemen Persipura ketua Umum Persipura Herman Monim sempat melontarkan kata kata Lebih baik bubarkan saja Persipura.” Ungkapan itu terlontar saat Mutiara Hitam kalah melawan PSM Makassar dalam Ligina IV dan V di mana kekalahan Mutiara Hitam terus berulang.
Kini bertepatan dengan Ulang Tahun Ketua Umum Persipura pertama Pdt Mesak Koibur ke 86. Saat itu seluruh klub di Sukarnapura berkumpul pada 26 Mei 1965 membentuk klub Perserikatan bernama Persatuan Sepak Bola Sukarnapura dan sekitarnya yang disingkat Persipura. “ Saat itu pemuda Papua sangat lesu dan tidak bersemangat dan pembentukan klub Persipura membangkitkan semangat anak anak muda untuk tetap berperestasi,”kata Koibur sebagaimana dikutip dari buku berjudul Persipura Mutiara Hitam Sepak Bola dari Negeri Cenderawasih oleh Frits Bernard Ramandey dan Dominggus A Mampioper.(*)