Siapa pemilik stadion Mandala yang sebenarnya, Persipura atau Persewar ?
Jayapura, PG- Pelatih Eduard Ivakdalam saat melatih tim sepak bola PON Papua mengakui lebih suka bermarkas di Stadion Mandala, karena ada ikatan emosi dan chemistry yang kuat di lapangan tersebut.
Hal ini terbukti, Eduard Ivakdalam bersama Ricky Chawor dan kawan-kawan berhasil meraih medali emas di PON 2021 Papua. Lalu saat melatih Persewar di Liga 2 baik musim 2022/2023 maupun 2023/2024 , Ivakdalam tetap memilih stadion Mandala sebagai home base tim berjuluk Seribu Bakau atau Mutiara Bakau.
Kali ini Eduard Ivakdalam tampil bersama Boaz T Solossa, dua mantan kapten Persipura pernah membawa Persipura juara Liga Indonesia 2005/2006 dan 2008/2009. Selanjutnya el capitano Boaz berlanjut hingga Persipura meraih gelar dan bintang empat alias Jenderal Lapangan.
Kini kedua mantan kapten Persipura ini akan tampil membela klub Liga 2 Persewar Waropen dan bertekad melibas klub yang pernah mereka bela dan katakan bagi mereka lapangan Mandala punya ikatan bathin dan chemistry yang kuat.
Akankah stadion Mandala atau meminjam istilah mantan reporter RRI Jayapura Melki Mansoben bahwa Dewi Kayu Batu akan berpihak kepada Persipura atau sebaliknya kedua mantan kapten Persipura? Semua pihak tidak tahu, siapa pemenangnya, sebab bola itu bundar dan segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Mengutip jubi.id kata Boaz sebagai salah satu legenda Persipura, akan tampil profesional. Meski separuh jiwanya masih merah hitam, Bochi tetap akan tampil 100 persen saat menghadapi mantan timnya dan siap memberikan yang terbaik demi poin bagi Persewar.
“Kalau buat saya, bicara Persipura, walaupun kita bermain di mana pun, tetap Persipura adalah harga diri orang Papua, itu yang pertama, apa pun yang terjadi mereka tetap yang pertama, dan juga yang membesarkan nama kita,” katanya.
Tentunya pelatih Eduard Ivakdalam akan menyiapkan taktik dan strategi untuk melawan tim yang telah membawa namanya hingga bersinar sampai sekarang. Bahkan adik kandung mendiang Carolino Ivakdalam ini telah dikenal sebagai salah satu legenda Mutiara Hitam.
Tapi tunggu dulu, pelatih Tony Ho datang ke Persipura empat hari jelang keberangkatan ke Palangkaraya. Hasilnya lumayan bagus, Ian Luis Kabes dan kawan-kawan meraih satu point berkat gol tunggal Elisa Basna. Begitupula saat laga tandang melawan Sulut United di Stadion Klabat Manado juga berakhir imbang 1-1.
Hasil ini boleh dianggap penting karena sampai saat ini tim Mutiara Hitam belum terkalahkan. Ian Kabes dan kawan kawan baru sekali menang melawan Persipal Palu dengan skor telak 3-1. Sedangkan Persewar Waropen sendiri hanya bermain imbang di Mandala dengan skor 2-2. Begitupula dengan Persipura bermain seri 1-1 saat meladeni tim tamu Persiba Balikpapan juga di Mandala.
Jika menyimak pertandingan terakhir Persewar Waropen dengan serangan yang selalu melewati wing kanan, ketimbang lini tengah maupun wing kiri. Tentunya sangat mudah digagalkan lini belakang Persipura yang dikomandani, Andre Ibo, Tinus Pae dan Anis Tjoe. Seandainya Ramai Rumakiek dimainkan maka lini depan Persipura semakin tajam Ramai di kiri, Gunansar di kanan dan Marinus Manewar atau Enzo di tengah. Tentunya lini tengah Persipura Ian Kabes atau Jan Piet Nasadith, sebab pemain tengah punya peran penting dalam menyuplai bola ke lini depan atau para striker.
Apalagi kalau tim Persewar melakukan kesalahan kecil justru menjadi peluang bagi Persipura. Kesalahan lini belakang Persewar telah membuat Boaz dan kawan-kawan gagal menang di kandang saat bertemu Persipal Palu.
Jika Dewi Kayu Batu berpihak kepada Persipura, maka menjadi bukti bahwa Stadion Mandala adalah pemilik aslinya. Jika imbang maka keduanya sama sama punya stadion. Sebaliknya jika Eduard Ivakdalam dan Boaz menang berarti chemistry mantan Persipura tak pernah hilang . Lihat saja nanti di lapangan Mandala pada 12 Oktober 2023. Semua pihat mencari tahu dan melihat dari dekat, “siapa pemilik stadion Mandala sebenarnya. “(*dominggus mampioper)
