22 SD dan 25 SMP di Timika ikut lomba seni bahasa dan budaya di SATP
Hari Sumpah Pemuda ke 96 bertema Maju Bersama Indonesia Raya.
TIMIKA_Papua Goal.com-Puluhan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, mengikuti lomba Seni Bahasa dan Budaya yang diselenggarakan Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), Rabu (16/10/2024). Pegelaran ini bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 96 bertema Maju Bersama Indonesia Raya.
Tema ini mengandung pesan bahwa untuk kejayaan Indonesia di masa depan harus dilakukan secara bersama-sama oleh segenap elemen bangsa termasuk golongan pemudanya.
Melansir dari situs Museum Sumpah Pemuda, gagasan sumpah pemuda dimulai dari penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua pada 27-28 Oktober 1928.
Untuk menyemarakan Sumpah Pemuda ke 96, tak ketinggalan di Timika bersama SATP mengadakan Kegiatan Lomba Seni Budaya dan Bahasa untuk tingkat SD dan SMP se Mimika ini dilaksanakan dalam rangka Hari Sumpah Pemuda sekaligus bulan bahasa yang jatuh pada bulan Oktober.
Wakil Direktur Program Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK), Ihfa Karupukaro mengatakan, lomba ini bertujuan untuk meningkatkan cara berfikir, juga memberi pengetahuan lebih baik lagi tentang budaya Indonesia terkhusus di Kabupaten Mimika kepada anak-anak dari 22 SD dan 25 SMP yang mengikuti lomba.
“Kami lihat juga ada yang datang dengan baju adat Papua meski bukan anak asli Papua. Walaupun dia kulit putih rambut lurus tapi dia sudah menyatu dan mencintai budaya di Mimika,” kata Ihfa dalam keterangan pers yang diterima papuagoal.com dari Humas YPMAK dari Timika, Sabtu (26/10/2024) lalu..
Dikatakan bahwa ini hal yang luar biasa, karena anak-anak bisa memahami sedang berada di lingkungan mana dan juga bisa mengenal budaya lain yaitu Mimika selain daerah asalnya.
Ihfa mengatakan, banyak kegiatan yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kreativitas siswa di SATP bahkan sering dilakukan terkait bulan bahasa, kegiatan melukis, seni budaya dan sains.
Satu hal yang kami harap yaitu meningkatkan kualitas etika anak-anak. Jadi kualitas etika dan pendidikan harus seimbang,” katanya.
Ketua Perwakilan Yayasan Pendidikan Lokon, Andreas Ndityomas mengatakan, sebagai pengelola SATP mitra YPMAK, pihaknya berterima kasih kepada YPMAK sebagai pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia, karena melalui dana kemitraan ini, bisa mewujudkan cita-cita YOMAK dan PTFI di bidang pendidikan yang bermutu dan berkualitas, juga mengakar pada budaya dan kearifan lokal.
Melalui kegiatan ini, anak-anak sudah dididik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing juga disesuaikan dengan kegiatan yang berlangsung. Dan khusus di momen bukan bahasa kali ini, kegiatan tidak hanya dibuat untuk siswa SATP tapi mengajak seluruh SD dan SMP di Mimika.
Supaya bisa berjuang bersama melalui YPMAK menggerakkan sistem pendidikan kurikulum nasional yang mengakar pada budaya dan kultur Papua yang betul-betul hidup,” katanya.(dam)