50 pelajar SATP YPMAK Timika ikut seleksi SMAN TKN Manokwari, Papua Barat

Seleksi ini terdapat 50 siswa mendaftarkan diri. Namun, setelah dilakukan seleksi administrasi hanya 27 siswa lanjut ke tes tahap berikutnya
Timika, Papua Goal– Sekolah Menengah Atas Negeri Taruna Kasuari Nusantara (SMAN TKN) Manokwari, Papua Barat, membuka tes atau seleksi penerimaan siswa atau taruna baru. Seleksi ini dilakukan di Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).
Pelaksanaan tes terhadap siswa tingkat SMP pada SATP ini, bagian dari kerja sama antara YPMAK selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat di bidang pendidikan.
Seleksi ini terdapat 50 siswa mendaftarkan diri. Namun, setelah dilakukan seleksi administrasi hanya 27 siswa lanjut ke tes tahap berikutnya. Demikian keterangan pers yang diterima dari Hubungan Masyarakat (Humas) YPMAK, Minggu (18/5/2025).
“Dalam seleksi administrasi ada beberapa kriteria yang di syaratkan, dan dari 50 berkas siswa yang masuk hanya 27 yang lolos seleksi administrasi,”kata Sekretaris Panitia Seleksi yang juga Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMAN TKN Manokwari, Saban Budi Cahyono.
Dikatakan bahwa seleksi administrasi kriteria yang harus dipenuhi siswa untuk melanjutkan ke tes berikutnya adalah nilai raport mulai dari semester 1 sampai semester 5 untuk lima mata pelajaran yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, IPA, dan IPS. Kemudian tinggi badan yang disyaratkan yakni 157 cm.
Selanjutnya kata dia adalah tanggal lahir. Standar SMA TKN Manokwari tidak lebih 17 tahun per 1 Juni 2025.
“Terakhir adalah buta warna parsial. Karena itu bagian dari rangkaian seleksi administrasi,” kata Saban Budi Cahyono.
Sebanyak 27 siswa yang lolos tes, lanjut ke seleksi akademik, kemudian akan dilanjutkan dengan tes kesehatan dan jasmani awal, serta tes samapta yang dilanjutkan psikotes, wawancara, kemudian pemantauan terakhir atau pantukir.
Diketahui, kuota untuk siswa SATP yang akan masuk ke SMAN TKN Manokwari berdasarkan data dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) hanya berjumlah enam siswa.

“Dari tes yang dilakukan ini akan diinput semua, kemudian nilainya akan dirangking untuk mendapatkan anak-anak yang lolos. Tapi hasilnya akan diserahkan ke YPMAK, karena kami hanya melakukan seleksi. Kemungkinan Kamis nanti kami akan presentasi,” katanya.
SMAN TKN Manokwari juga merupakan sekolah berpola asrama dan memiliki dua kurikulum, yakni kurikulum pada umumnya yang digunakan disetiap sekolah (kurikulum merdeka belajar), serta kurikulum khusus atau semi militer atau ketarunaan. Karenanya, sekolah ini bekerjasama dengan TNI sebagai pembina siswa yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan.
Kurikulum khusus terdapat beberapa mata pelajaran seperti wawasan kebangsaan, bela negara, kepemimpinan, pengorganisasian, budaya kenusantaraan, serta sumber daya alam khususnya Papua.
“Kurikulum khusus ini nanti pada kelas 2, sudah ada pemetaan. Siapa yang masuk kuliah umum dan siapa yang masuk ke TNI-Polri akan ada bimbingan lagi,” tambahnya.
Sementara itu Kepala SATP, Johana M. M. Tnunay, mengatakan bahwa 50 siswa SATP yang mengikuti seleksi administrasi telah dipilih berdasarkan kriteria yang dipersyaratkan dari SMAN TKN Manokwari. Kriteria itu mulai dari tinggi badan, berat badan, tes buta warna, nilai raport rata-rata, dan umur atau tanggal lahir yang tidak boleh lebih dari 17 tahun per 1 Juni 2025.

“Sebenarnya banyak yang berminat. Di mana jumlah kelas 3 di SATP sebanyak 96 anak. Tapi karena kriteria yang dibutuhkan tidak memungkinkan maka hanya 50, dan itu semua laki-laki. Karena sekolah tersebut baru menerima siswa laki-laki. Dan tadi informasi terakhir hanya 27 siswa yang lolos seleksi administrasi,” katanya.(dam)