Breaking News

Berdayakan yang Tak Berdaya


Pemerintah dan pengurus YPMAK dalam kegiatan bersama di Timika, Kabupaten Mimika Papua Tengah-PG/ist

Pemberdayaan harus memberi keleluasaan bagi masyarakat untuk memanfaatkan potensi mereka. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk mengubah taraf hidup.

TIMIKA, Papua Goal.com– PEMBERDAYAAN masyarakat merupakan inti dari tujuan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Yayasan ini bertujuan untuk membantu masyarakat asli Papua agar hidup sehat, berpendidikan, dan mampu bersaing dalam ekonomi modern, serta melestarikan budaya dan sumber daya alam mereka yang lestari.

YPMAK, berkomitmen untuk mendukung pengembangan berkelanjutan masyarakat, terutama Suku Amungme dan Kamoro. Misi yayasan mencakup membangun sinergi dengan para pemangku kepentingan dan mengedepankan pemberdayaan berdasarkan kearifan lokal.

Domin Mitoro, tokoh masyarakat Mimika Wee, menekankan bahwa pemberdayaan adalah memberikan kekuatan kepada kelompok lemah agar mandiri, dan memperkuat kelompok yang sudah kuat. Ia menegaskan pentingnya melihat masyarakat sebagai subjek pembangunan, bukan objek yang bergantung pada bantuan dari pihak berkuasa. Dengan menjadikan masyarakat sebagai mitra, proses pembangunan akan lebih tepat sasaran.

Mitoro juga menjelaskan bahwa pemberdayaan harus memberi keleluasaan bagi masyarakat untuk memanfaatkan potensi mereka. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk mengubah taraf hidup. Namun, dukungan dari pemerintah dan pihak swasta juga diperlukan agar program-program dapat berjalan efektif dan bertanggungjawab.

Kendala utama, menurutnya, adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan potensi yang mereka miliki. Pemberdayaan harus menciptakan inovasi tanpa terikat aturan ketat, memberikan ruang bagi masyarakat untuk berkreasi.

Proses pemberdayaan memerlukan analisis mendalam dan kesabaran. Keberhasilan tergantung pada kemauan masyarakat untuk berubah. Jika masyarakat siap bekerja sama, pemberdayaan dapat terealisasi dengan cepat. Namun, jika tidak, diperlukan waktu untuk membangun kepercayaan dan kerjasama.

Dengan pendekatan yang tepat, Mitoro percaya bahwa setiap proses pemberdayaan akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Berbicara tentang pemberdayaan masyarakat, tentu tak lepas dari tujuan didirikannya Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) yaitu untuk mewujudkan masyarakat asli Papua agar dapat menjalankan kehidupan yang sehat, berpendidikan, bersaing dalam sistem ekonomi modern. Selain itu ikut melestarikan sumber daya alam, budaya dan warisan masyarakat asli Papua sesuai kearifan local menuju masyarakat asli Papua yang berkeadilan dan sejahtera.

Dalam konteks keberadaan YPMAK sebagai pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia, yayasan ini didirikan  dengan maksud mendukung pelestarian, pengembangan dan pemberdayaan berkelanjutan masyarakat asli Papua yang berasal dari Suku Amungme dan Kamoro serta masyarakat asli Papua lainnya dalam bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan.

Hal ini tentu sejalan dengan salah satu misi yayasan adalah membangun sinergitas dan memperkuat kemitraan strategi dengan para pemangku kepentingan serta mengedepankan pemberdayaan dan partisipatif masyarakat berdasarkan kearifan local dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Tokoh masyarakat Mimika Wee, Domin Mitoro mengatakan, pemberdayaaan masyarakat adalah suatu upaya memberikan sebuah daya atau kekuatan kepada kelompok lemah agar menjadi kuat dan kepada kelompok kuat agar bertambah kuat.

Sebab itu, kata Mitoro, kelompok kuat diharapkan dapat saling membantu satu sama lain untuk menolong kelompok lemah yang kurang atau belum berdaya, sehingga dengan adanya bantuan dari berbagai pihak termasuk YPMAK , maka proses pemberdayaan akan cepat terlaksana dan pada akhirnya setiap tahapan pemberdayaan akan berjalan dengan lancar.

Mitoro mengingatkan, pemberdayaan melihat masyarakat bukan sebagai objek dari pembangunan yang mengandalkan bantuan dari pihak yang berkuasa untuk menjalankan setiap programnya, tetapi pemberdayaan melihat masyarakat sebagai subjek dari pembangunan yang ikut berperan membangun kesejahteraan bersama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dalam hal ini, menurut Mitoro, masyarakat harus dijadikan sebagai mitra kerjasama dan sumber informasi dalam setiap sektor hidupnya, karena sesuai dengan prinsip dari sebuah pemberdayaan itu sendiri yaitu dari, oleh, dan untuk rakyat, dimana rakyatlah yang menjadi sumber kekuatan utama dalam sebuah proses pembangunan di wilayahnya.

“Apabila masyarakat sudah dipercaya sebagai mitra yang maka tidak akan ada lagi yang namanya proses pembangunan yang salah sasaran, yang dapat merugikan seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.    

Masih menurut Mitoro, pemberdayaan berarti memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk bergerak aktif memanfaatkan potensinya. Masyarakat harus diberi akses yang sangat luas untuk menjangkau semua potensi yang ada dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengembangkannya.

Pemberdayaan bisa masuk ke dalam masyarakat karena adanya keinginan dan partisipasi masyarakat yang begitu tinggi untuk dapat mengubah taraf hidup mereka. Disisi lain, pemerintah pun harus mendukung dan menjalin kerjasama dengan masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan.

“Karena tanpa adanya dukungan dari pemerintah ataupun pihak swasta, masyarakat tidak bisa bergerak sendiri dan menuntaskan semua program yang akan dijalankan sesuai dengan prioritas yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kendala di masyarakat adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengetahui bahwa mereka memiliki potensi sumber daya yang sangat besar dan begitu melimpah, yang seharusnya dimaksimalkan untuk kepentingan masyarakat,” jelas Mitoro.

Masih menurut dia, pemberdayaan adalah sebuah program yang menciptakan berbagai inovasi tersendiri yang tentunya tidak terikat oleh peraturan apapun sehingga masyarakat bisa bebas berkreasi sesuai dengan potensi yang dimiliki.

“Setiap proses pemberdayaan membutuhkan analisa yang begitu detail di setiap tahapannya. Bentuk analisa yang mampu menjelaskan secara rinci proses pemaknaan dari sumber daya dan kekuatan individu masyarakat untuk mencapai sebuah keberhasilan yang nyata dari tujuan yang akan dicapai. Dalam prosesnya, pemberdayaan tidak akan sepenuhnya sesuai dengan apa yang kita rencanakan, ini tergantung dari seberapa besar kemauan masyarakat untuk berubah menuju kehidupan yang lebih baik. Apabila masyarakat itu dengan mudah dan cepat untuk diajak bekerjasama maka proses pemberdayaan pun akan cepat terealisasikan. Namun apabila sebaliknya yang terjadi maka  kita harus bersabar menunggu waktu yang tepat untuk mengupayakan masyarakat berubah ke arah yang lebih baik,” kata Mitoro. (thobias/dam)

Berita Terkait


Breaking News

© 2024 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top