Breaking News

Dr Leonardus Tumuka : Masih ada masyarakat asli yang stagnan meski APBD Mimika tinggi


Pelajar Kamoro dan Amungme di Sekolah Asrama Taruna Papua binaan Yayasan Krsiten Lokon mitra YPMAK di Timika-PG/dam

Mimpi saya selama 5 tahun mendatang akan lahir sebanyak 100 pengusaha asli Suku Kamoro dan Amungme

TIMIKA, Papua Goal- Direktur Yayasan Pemnerdayaan Amungme Kamoro (YPMAK) terpilih periode 2024-2029, Dr. Leonardus Tumuka menilai masih ada masalah serius yang harus menjadi perhatian karena ada masyarakat asli yang masih stagnan pada APBD di Kabupaten Mimika sangat tinggi.

Lebih lanjut  Doktor lulusan dari  University of the Philipines Los Banos, Filipina,  2015 mengatakan bahwa akan fokus pada peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan dan kesehatan setelah resmi menjabat pada Desember 2024 mendatang.

Putra asal Kampung  Koperapoka, Mimika, kelahiran 20 Juli 1984 itu mengaskan bahwa ini adalah visi dan misi ketika dirinya mengikuti seleksi pimpinan YPMAK untuk lima tahun ke depan dalam menakodahi lembaga YPMAK nanti.

Dr Leonardus Tumuka merupakan, doktor pertama dari Suku Kamoro, menyelesaikan studi strata tiga (S3) pada pada University of the Philipines Los Banos, Filipina, 2015.-PG/www.malanesia.news

“Dengan kondisi yang seperti ini harus dicari jalan keluarnya. Bagaimana mengatasi masalah ini agar ada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat asli,”katanya putra asal Kamoro ini dalam pesanya yang diterima dari Humas YPMAK, pada 28 Oktober 2024 di Timika.

Lebih lanjut dia telah berkomitmen agar dalam periode kepemimpinan dalam pengembangan ekonomi selama lima tahun mendatang akan melahirkan pengusaha baru sebanyak 100 pengusaha. “ Mimpi saya selama 5 tahun mendatang akan lahir sebanyak 100 pengusaha asli Suku Kamoro dan Amungme,”katanya seraya menambahkan sampai saat ini rata-rata pengusaha penggeraknya PT. Freeport dan mereka konsisten dengan itu. “Saya pikir ini tantangan yah,” tambahnya.

Bukan hanya itu saja, Doktor orang Kamoro pertama ini juga akan melakukan renovasi dalam pola-pola pendekatan pendidikan, terutama penguatan pendidikan dasar sehingga dapat berkompetent pada level yang lebih tinggi.

 “Kita kan dasar lemah sekali. Karena pendidikan kita dasarnya lemah, generasi kita tidak bisa berkompetensi di level yang lebih tinggi. Untuk itu perlu didukung, banyak guru juga tidak diperhatikan, orangtua juga ikut tidak ambil bagian dalam proses mendidik karakter anak, sehingga saat keluar Timika, masuk di Pendidikan swasta asal tamat saja tidak ada visi masuk Universitas Negeri atau sekolah tinggi berpola eksakta tidak menjadi minat,”katanya.

Leonardus, menambahkan  akan memperkuat kerja sama dengan mitra pendidikan yang ada di Timika sehingga menjadi penggerak pendidikan level bawah yang bagus, membangun kerjasama dengan pemerintah daerah dan  juga PTFI dan mitra terkait.” Jadi pola-pola lama itu kita mau reinovasi kembali,”tambahnya. (*)

 

 

 

Berita Terkait


Breaking News

© 2024 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top