Breaking News

Gubernur Provinsi Papua Tengah berikan motivasi kepada ribuan murid SATP milik YPMAK di Timika


Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa memberikan motivasi kepada pelajar SATP di Timika, Mimika -PG/satp facebook.com

Saya mempunyai prinsip yang kuat untuk menggapai cita cita yakni jangan menipu, rajin dan selalu mendengar. Jangan melupakan yang membantu dengan memberikan bea siswa dalam hal ini YPMAK pengelola dana PT Freeport Indonesia

Timika, Papua Goal- Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Nawipa saat berkunjung ke Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) berikan pesan dan motivasi kepada ribuan pelajar di sana khususnya suku Amungme dan Kamoro serta tujuh suku kerabat lainnya yang tinggal dan belajar di SATP sejak Seoklah Dasar (SD) sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). SATP sekolah pola asrama milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPM AK), di mana sumber pendanaannya dari dana kemitraan PT Freeport Indonesia. Demikian keterangan pers yang diterima papua goal.com dari Humas YPMAK, Senin (31/3/2025).

Gubernur Provinsi Papua Tengah bersama rombogan yang berkunjung ke SATP pada Jumat (28/3/2025) melihat dari dekat beberapa  fasilitas berupa laboratorium computer,bahasa, ruang monstestory, dapur SATP, ruang makan dan ruang asrama. Para pelajar SATP juga menampilkan atraksu drumband yang dipadu dengan music tradisional dari Sulawesi Utara, music kulintang.

Usai melihat dari dekat beberapa fasilitas pendukung dan ruang dalam asrama, Gubernur Papua Tengah menyampaikan pesan dan motivasi kepada pelajar di SATP. Mulai dari pesan rahasia hidup sukses sampai jangan melupakan pihak yang sudah membantu termasuk PT Freeport Indonesia dan juga Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).

“ Saya mempunyai prinsip yang kuat untuk menggapai cita cita yakni jangan menipu, rajin dan selalu mendengar. Jangan melupakan yang membantu dengan memberikan bea siswa dalam hal ini YPMAK pengelola dana PT Freeport Indonesia,”katanya di depan ribuan pelajar SATP yang kontan menjawab pendapat pak Gubernur Papua Tengah dengan ucapan setuju.

Apalagi lanjut kapten pilot itu, berpesan karena banyak orang sudak melupakan kebaikan dan bantuan yang pernah diberikan kepada setiap orang termasuk bantuan bea siswa. “Biarlah cepat mendengar tetapi terlambat berkata kata dan kalau itu kamu terapkan bisa menjadi orang besar di negeri ini. Boleh dengar tetapi tutup mulut,”katanya.

Gubernur Papua Tengah lalu mengenang masa kecilnya yang pernah bercita cita menjadi pilot pesawat terbang.

“Dulu waktu saya masih kecil, saya punya cita cita hanya mau jadi pilot saya tidak mau yang lain, makanya kalau saya pegang kayu sebagai kemudi. Saya suruh teman teman saya duduk di belakang dan mereka duduk. He kamorang (kamu orang) duduk saya mau bawa (terbangkan) pesawat dulu,”ujarnya.

Kelas Montessori di Timika dilaunching di SATP Mimika-PG/dam

“Dong semua tra percaya waktu itu ! Ada satu jalan dan ada buku yang namanya Rahasia Hidup dan wajib suatu saat kamu cari buku itu,”katanya seraya menanyakan kepada para pelajar SATP, buku tadi judulnya apa? “ Rahasia Hidup.” Jawab murid SATP di ruang pertemuan.

Dia mengingatkan sesuai dengan pengalamannya, kalau kamu (para pelajar SATP) bisa mempertahankan cita cita mu tentunya dikemudian hari bisa menjadi orang besar. “ Kuncinya  hanya satu jangan menipu Iyo kah! Dengar dengaran dan selalu rajin,”katanya.

Gubernur Papua Tengah menuturkan dulu waktu dapat bantuan dari PT Freeport berbeda dengan sekarang ini. “Sekolah tidak seperti kamorang (kamu orang) sekarang yang gampang gampang  masuk ke asrama makan dan kembal. Semua itu dulu tidak ada dan kita hanya lipat tangan dan setiap hari kita berdoa.  Tuhan memberkati  PT Freeport Indonesia dan Tuhan memberikan YPMAK dan Tuhan memberkati orang Papua di atas tanah ini. Setuju kah ?  Kalu tidak ada Tuhan…tidak ada YPMAK…tidak ada Freeport Indonesi.  Termasuk kaka ini tidak bisa menjadi gubernur hari ini, “demikian pernyataan Gubernur Papua Tengah yang dikutip dari video akun YPMAK facebook.com.

Anak anak usia 6-7 tahun belajar di ruang Montestory model pendidikan di SATP-PG/dam

Lebih lanjut dikatakan bahwa orang Papua itu punya budaya dan adat yang kuat. “ Kalau saya sudah dibiayai oleh Freeport Indonesia dan saya sudah dibiayai oleh YPMAK, kita tidak boleh lawan mereka. Karena tanpa mereka kita tidak siapa siapa (bukan siapa siapa) “Setujukah!” Kita ada hari ini karena ada Freeport dan ada YPMAK…Setuju…Ingat baik-baik yang bapak gubernur bicara yang kaka bicara ini,”tegasnya seraya mengingatkan kita orang Papua itu cepat lupa atas bantuan orang saat kita sudah mendapat status.

Dia mengatakan,kemarin setelah dilantik menjadi gubernur pertama berkunjung ke YPMAK sebagai penghormatan  kepada PT Freeport Indonesia dan  YPMAK yang sudah membawa memberikan bantuan bea siswa. “ Kita ini tidak siapa siapa….kalau tidak ada Tuhan…tidak ada pemerintah….tidak ada Freeport tidak ada YPMAK kita hanya ada di kampung hari ini. Tidak ada orang yang mau dengar kita dan kita tidak tahu bagaimana Tuhan taruh (ciptakan kita) tinggal di gunung gunung , lembah dan pesisir ini (di tanah Papua) tetapi Tuhan tahu ketika Freeport ada di negeri ini, pemerintah ada di negeri ini, YPMAK hadir. Kita terangkat naik (mencapai) menjadi tuan dan mengangkat diri keluarga menjadi bupati suatu saat (nantinya), menjadi gubernur suatu saat, menjadi anggota DPR  suatu saat, menjadi guru suatu saat di atas kita punya tanah ini….”Setuju ya…(sependapat),”pesan Gubernur Papua Tengah di depan ribuan pelajar SATP yang antusias menyambut Gubernur Papua Tengah yang juga seorang kapten pilot.(dam)

Berita Terkait


Breaking News

© 2025 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top