Breaking News

Monev di Unsurya : Jangan Malu Minta Tolong


Tim monev pendidikan dan peserta beasiswa di Unsurya Jakarta.-PG/miskan ypmak

Jayapura, PG-Usai mendengar pemaparan perkembangan peserta beasiswa di Universitas Dirgantara Suryadarma (Unsurya), Tim Monitoring dan Evaluasi (monev) Program Pendidikan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) menggelar tatap muka dengan peserta beasiswa, Rabu (17/1).

YPMAK selaku pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya di Kabupaten Mimika melalui Program Pendidikan.

Dalam tatap muka tim monev dan peserta beasiswa di Unsurya Jakarta, Kepala Divisi Monev Program Pendidikan, Dionisius Burdam mengatakan bahwa monitoring secara rutin dilakukan, dalam satu tahun dua kali dilaksanakan.

“Maksud kedatangan kami adalah bukan hanya mendengarkan laporan dari mitra namun juga melihat secara langsung perkembangan peserta beasiswa di kota-kota studi,” kata Kepala Divisi Monev Pendidikan demikian dikutip https://papuagoal.com dari https://www.ypmak.or.id

Tak hanya itu, Dion juga menyampaikan bahwa YPMAK memiliki pedoman beasiswa dan apabila peserta melanggar maka akan diberi tindakan tegas dan YPMAK tidak main-main dalam menegakkan aturan itu.

“Jadi adik-adik, tetap semangat, rajin kuliah dan disiplin agar dapat menyelesaikan pendidikan S1 tepat waktu 5 tahun dan IPK diatas standar yang ditetapkan yaitu minimal 2,5, jika ada pelanggaran dan peserta beasiswa tidak dapat memenuhi standar maka YPMAK akan menghentikan pembiayaan atau pemberian beasiswa ” pesannya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Program, Billy Korwa mengatakan bahwa peserta beasiswa jangan pernah malu bertanya jika saat perkuliahan mengalami kendala atau tidak mengerti.

“Kalau tidak tahu, adik-adik jangan pernah malu bertanya, baik pada dosen maupun teman-teman kuliah lainnya,” kata Billy Korwa seraya menambahkan bahwa pendidikan adalah modal utama dan penting untuk masa depan.

Billy mengingatkan kepada para peserta beasiswa di Unsurya Jakarta bahwa masih banyak saudara-saudara kita di Papua yang telanjang kaki saat pergi ke sekolah atau masih belum ada kesempatan untuk sekolah.

Oleh karena itu, peserta beasiwa harus benar benar kuliah, jangan hanya ingin ke Jakarta untuk santai-santai atau jalan-jalan saja.

Dalam setiap kali melakukan monitoring di kota-kota studi, YPMAK menemukan banyak peserta beasiswa yang pulang ke Timika dan tidak Kembali lagi dengan alasan tidak memiliki tiket.

Menanggapi itu, Deputi Program, Billy Korwa mengatakan bahwa pemberian tiket kepada peserta beasiswa hanya empat kali yaitu pada saat  dikirim ke kota studi, kedua saat orang tua menghadiri wisuda, kemudian selesai wisuda dan kembali ke Timika. Lalu pemberian tiket keempat adalah sifatnya emergency, jika orang tua peserta beasiwa meninggal dunia.

“Jadi jika tidak emergency, sebaiknya tidak usah pulang,” tutup Billy Korwa. (*)

 

Berita Terkait


Breaking News

© 2024 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top