Breaking News

SATP gelar bulan bahasa, menjaga identitas ragam bahasa dan rawat budaya dalam arus dunia


Anak SD sudah harus belajar metode Montessori di SATP di Timika kerja sama YPL dan YPMAK- PG/dam

 

Dengan adanya gelar bulan bahasa tumbu cinta bahasa dan budaya terus berkembang di lingkungan SATP di Timika

Timika, Papua Goal– Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI). Menggelar Program Bulan Bahasa 2025, sesuai dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

 Tema yang diangkat tahun ini adalah ‘Menjaga Identitas dalam Ragam Bahasa’, dengan subtema ‘Merawat Budaya dalam Arus Dunia’. Demikian keterangan pers yang diterima papuagoal.com dari Hubungan Masyarakat (Humas) YPMAK di Timika, Minggu (19/10/2025)

Kegiatan tahunan ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan meneguhkan semangat cinta bahasa dan budaya dikalangan siswa sekolah tersebut.

Rangkaian kegiatan Bulan Bahasa berlangsung selama dua hari, 16–17 Oktober 2025. SATP mengadakan berbagai lomba yang melibatkan seluruh siswa mulai dari kelas 1-6 SD hingga kelas 7-9 SMP.

Beragam lomba yang dilaksanakan, disesuaikan fase pembelajaran, mulai dari lomba puisi, mengeja, solo vokal, menulis cerpen, debat bahasa Indonesia, pidato (speech), hingga lomba paduan suara sebagai penutup acara.

Ketua Panitia Bulan Bahasa, Agatha Klarasia Efanty, menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap, agar seluruh siswa dapat berpartisipasi aktif. Mulai dari tahapan seleksi antar siswa di kelas, dilanjutkan hingga lomba antar kelas.

Setiap wali kelas mendapatkan panduan dan rubrik penilaian dari panitia untuk menyeleksi peserta terbaik di tingkat kelas. Para pemenang lomba antar kelas nantinya akan tampil diacara puncak Bulan Bahasa.

SATP di Timika-PG/ist

Untuk jenis lomba yang dilaksanakan ada beragam dan sesuai fase, antara lain, Fase A untuk kelas 1-2, puisi, mengeja kata, solo. Fase B untuk kelas 3-4, tutur cerita, puisi, spelling bee. Fase C untuk kelas 5-6, cipta dan baca puisi, menulis cerpen, solo, translation contest. Fase D untuk kelas 7-9, menulis cerpen, pidato (speech), solo, debat bahasa Indonesia, translation contest. Sedangkan lomba umum kelas 1-9 yakni, paduan suara, sinonim & antonim.

 “Kami berharap semangat cinta bahasa dan budaya terus tumbuh di lingkungan SATP. Kegiatan ini bukan hanya ajang kompetisi, tapi wadah bagi siswa untuk mengekspresikan diri, mengasah kemampuan berbahasa dan menghargai keindahan bahasa Indonesia serta bahasa daerah,”kata Agatha.

Kedepan, pihaknya menginginkan lomba ini berkembang lebih kreatif dan kolaboratif, bahkan bisa membawa siswa berprestasi hingga ke tingkat nasional.

Sementara itu Kepala UPT Bahasa SATP, Dewa Komang Tri Mahayana, menjelaskan kegiatan ini memiliki tujuan besar dalam menanamkan semangat berbahasa dan berbudaya di tengah derasnya arus globalisasi.

“Bulan Bahasa di SATP tahun ini bertujuan menumbuhkan semangat berbahasa,

Anak anak usia 6-7 tahun belajar di ruang Montestory model pendidikan di SATP-PG/dam

dan berbudaya di kalangan siswa. Bahasa adalah identitas bangsa dan kita harus menjaganya agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman,” katanya.

Dewa Komang menambahkan, berbagai kegiatan lomba dilakukan dihari pertama dan akan ditutup dengan puncak acara pada hari kedua yang menampilkan lomba paduan suara antar fase.

 “Kami berharap para siswa semakin menghayati pentingnya menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, serta mampu menjaga jati diri dan nilai budaya bangsa,” katanya.

Sedangkan Kepala SATP, Sonianto Kuddi, menegaskan bahwa program Bulan Bahasa merupakan bagian penting dari upaya sekolah dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda tiap 28 Oktober dan menanamkan kecintaan terhadap bahasa persatuan.

“Bulan Bahasa adalah program tahunan SATP untuk memotivasi peserta didik agar memahami dan memperkaya budaya literasi,” jelasnya.

Kegiatan tahun ini, para siswa juga mengikuti kegiatan ‘Sahabat Pena’ dengan murid-murid dari YPJ Tembagapura sebagai bentuk kolaborasi literasi antar sekolah.

“Kami ingin peserta didik menjadi lebih mahir berbahasa, kritis, analitis dan kreatif. Hal ini sejalan dengan visi dan misi SATP, yaitu menjadi institusi unggulan yang tanggap, kreatif dan inovatif dalam pendidikan, serta mencerdaskan dan memerkasa murid sesuai nilai kebenaran, kebajikan dan iman,” tandasnya.

Kegiatan atau program Bulan Bahasa di SATP menjadi bukti nyata bahwa bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga identitas dan jati diri bangsa yang harus dijaga, dirawat, serta diwariskan kepada generasi penerus ditengah arus dunia yang terus berubah.(*)

 

Berita Terkait


Breaking News

© 2025 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top