Satu-satunya di tanah Papua, ada kelas khusus Montessori di SATP Timika
Metode Montessori sangat membantu siswa dalam menemukan minat dan bakat mereka. Selain itu, membantu pengembangan potensi kognitif, emosional, sosial, dan motorik secara menyeluruh
Timika, Papua Goal.com- Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, adalah sekolah berpola asrama dengan berbagai program pembelajaran berkelas internasional.
SATP milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) dimana pembiayaannya bersumber dari dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Sekolah ini memiliki siswa berjumlah 1.190 untuk tingiat SD dan SMP dengan rata-rata siswa per kelas 28 orang. Jumlah siswa ini dibuat kurang dari jumlah yang seharusnya, agar guru-guru bisa maksimal memberikan pelajaran kepada para siswa.
Salah satu yang menarik dan khusus di sekolah ini adalah terdapat kelas khusus Montessori dan mungkin hanya ditemukan di sekolah ini saja di tanah Papua. Kelas montessori ini dibuat untuk anak berusia 6 sampai 7 tahun atau lebih. Terutama kepada anak-anak yang baru masuk sekolah. Pembelajaran di kelas ini, diberikan oleh tiga pengajar yang didatangkan langsung dari Jogjakarta. Masing-masing pengajar menangani satu sampai dua anak.
“Yang ngajar di kelas ini, spesialis (montessori) kita datangkan dari Jogja. Kita akan tambah juga tenaga untuk asisten, dan kami rencana akan diterapkan di semua kelas,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SD (Wakakur SD), Dewa Komang Trimahayana demikian dikutip papuagoal.com dari www.ypmak.or.id Jumat (29/11/2024).
Metode Montessori pertama kali dikembangkan Maria Montessori pada 1907 di Italia. Metode pembelajaran tersebut menitikberatkan pada pengembangan potensi individu dengan memberi kebebasan belajar dan penggunaan peralatan belajar sesuai tingkat perkembangan siswa.
Metode Montessori sangat membantu siswa dalam menemukan minat dan bakat mereka. Selain itu, membantu pengembangan potensi kognitif, emosional, sosial, dan motorik secara menyeluruh. Metode tersebut pun dapat meningkatkan kepercayaan diri, kreatifitas, rasa empati, dan ketertarikan siswa dalam mempelajari hal-hal baru.
Meskipun baru akan diluncurkan pada Jumat mendatang, Metode Montessori sudah mulai diperkenalkan kepada para siswa Sekolah Taruna Papua. “Kami mulai memperkenalkan kepada siswa baru kelas I,” kata seorang guru yang mengampu kelas I di Sekolah Taruna Papua.
Sekolah Taruna Papua merupakan salah satu sekolah unggulan di Mimika. Mereka mendidik siswa Orang Asli Papua dari Amungme dan Kamoro serta tujuh suku lain di Timika.
Wakil Kepala Sekolah Taruna Papua Franco Irareha mengatakan lembaga pendidikan tersebut semula di bawah pengelolaan Yayasan Pesat. Kini, pengelolaannya dilanjutkan Yayasan Pendidikan Lokon dari Sulawesi Utara.
“Sekolah ini dibangun pada 2007 dan menempati area seluas 9,8 hektare. Ada berbagai ruang terbuka hijau [di kompleks persekolahan], termasuk taman flora dan fauna endemik Papua,” kata Franco.
Sekolah Taruna Papua berada di Jalan Kutilang SP 4, Kampung Wonosari Jaya, Distrik Wania. Minat warga setempat untuk menyekolahkan anak mereka ke lembaga pendidikan tersebut cukup tinggi. Namun, setiap calon siswa harus menjalani seleksi masuk oleh Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme-Kamoro (YPMAK).
Keunggulan lain dari sekolah berasrama tersebut ialah kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris. Sejumlah penutur asli atau native speaker menempa para siswa supaya mereka cakap berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.
Para instruktur tersebut merupakan guru dari Filipina yang lama berstudi di Amerika Serikat. Selain itu, ada guru-guru dari Amerika Serikat yang juga rutin membimbing para siswa secara daring. (*)