Breaking News

Sebanyak 22 guru SD dari Nabire ikut pelatihan di SATP binaan YPMAK


Kelas Montessori di Timika dilaunching di SATP Mimika-PG/dam

 

Metode Montessori adalah metode pendidikan yang menekankan pada pembelajaran mandiri dan kebebasan anak untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan minat dan bakat mereka

 Timika, Papua Goal– Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) binaan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) bersama Yayasan Lokon dari Manado telah melakukan pelatihan kepada sebanyak 22 guru Sekolah Dasar (SD) dari Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Para guru ini akan mengikuti pelatihan selama 10 hari di sekolah yang beralamat di Distrik Wania, Mimika. SATP ini adalah sekolah binaan YPMAK, pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia.

“Ini hal yang positif, sehingga diharapkan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan,” ujar Ketua YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka saat menyampaikan sambutan pelatihan pada Rabu (22/4/2025) di SATP. Demikian keterangan pers yang diterima papua goal dari Hubungan Masyarakat (Humas) YPMAK , Kamis (24/4/2025).

Dia mengucapkan terima kasih kepada anggota DPRP Papua Tengah Peter Warabai yang sudah menginisiasi pelatihan ini. “YPMAK sangat mendukung pelatihan guru SD dari Nabire ke SATP dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi agar menjadi lebih baik tidak hanya di Mimika, tetapi juga seluruh Papua Tengah,”katanya.

Dia mengatakan ke depan pelatihan bagi guru guru  ini harus menjadi program YPMAK untuk meningkatkan kualitas guru di Papua Tengah.

 “Kalau bisa bantu dari Mimika kenapa tidak?. Apalagi pusat industri ada di sini. Kami bantu Papua menjadi lebih baik,” tegasnya.

Pelatihan bertajuk Konstruksi Pendidikan Intelegensi. Dasar Pelatihan Pengembangan Kecerdasan dan Penerapan Metode Pembelajaran Calistung dengan Pendekatan Montessori untuk Sekolah Dasar di Nabire .

Anak belajar metode Montessori di SATP di Timika kerja sama YPL dan YPMAK- PG/dam

Metode Montessori adalah metode pendidikan yang menekankan pada pembelajaran mandiri dan kebebasan anak untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Metode ini dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori dan memiliki prinsip-prinsip seperti menghargai kemampuan anak, menyediakan lingkungan yang terstruktur, dan memberikan kebebasan dalam batas. 

Sementara Anggota DPRP Papua Tengah, Peter Worabay mengatakan, yang melatarbelakangi dikirimnya 22 guru SD dari Nabire karena tertinggal. Ada murid SD di beberapa kampung di Nabire saat ujian terakhir susah membaca atau buta huruf. Hal ini yang menjadi keprihatinan dirinya. Ini menjadi catatan bagi para guru.

Karena prihatin dengan kondisi tersebut, ia kemudian menginisiasi pelatihan 22 guru di SATP. Ia memilih SATP, kerena berkunjung tahun lalu dan melihat sistem pembelajaran di sekolah tersebut sangat baik.

“Saya membangun komunikasi dengan pihak SATP, dan disarankan langsung berkomunikasi dengan YPMAK. Ini karena SATP milik YPMAK. Puji Tuhan Ketua YPMAK membuka diri dan akhirnya kami bisa datang,” katanya.

Ia menambahkan, pelatihan yang diikuti 22 guru dari Nabire di SATP ini dibiayai dirinya sendiri secara pribadi. Diharapkan ke depan kerjasama ini bisa terus berlanjut dengan YPMAK serta ada dukungan dari pihak pemerintah Provinsi Papua Tengah.(*)

Berita Terkait


Breaking News

© 2025 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top