Sekolah Asrama Taruna Papua, dari pelajar SD sampai SMP milik YPMAK dikelola YPL
Anak didik berani tampil dan rasa percaya diri anak harus mendapat edukasi yang berkualitas bagus dan dan harus mampu bersaing global. -PG/ist
SATP dengan sistem Boarding School based Management, dalam melaksanakan program Pendidikan dan Pengajaran selalu berkolaborasi antara guru dan Pembina atau yang dikenal dengan sebutan guru Pembina.
TIMIKA, Papua Goal– Hampir sebagian besar alumni dari Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) didirikan sejak 2007 sampai sekarang terus berkembang. Apalagi anak anak dari tingkat sekolah dasar (SD) usia tujuh tahun sudah harus jauh dan tinggal sendiri bersama teman-teman sebaya mereka termasuk yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
“Kita sebagai pengganti orang tua mereka dan selalu menemani mereka dalam proses belajar, anak anak Papua selalu ingin bergerak sehingga harus belajar di ruang terbuka, “begitulah kesan yang diberikan para guru pembina ketika papuagoal.com bersama jurnalis Asosiasi Media Siber Indonesia wilayah Papua berkunjung ke SATP di Timika beberapa waktu lalu.
Tak heran kalau SATP dengan sistem Boarding School based Management, dalam melaksanakan program Pendidikan dan Pengajaran selalu berkolaborasi antara guru dan Pembina atau yang dikenal dengan sebutan guru Pembina.
Dalam Proses Pembelajarannya tetap mengacu pada Kurikulum Nasional atau yang dikenal dengan K-13, termasuk kurikulum merdeka sekarang justru memberikan anak anak semakin berkreasi dan berkembang, tentunya dengan pengembangan sesuai kondisi geografis dan kebutuhan peserta didik di Timika. “Dalam implementasi Kurikulum Nasional tersebut kami mengembangkannya dengan memperhatikan nilai- nilai kerifan lokal dalam bentuk kurikulum berbasis Kehidupan. Dalam pengimplementasiannya dibutuhkan Kerjasama dengan berbagai pihak, sehingga dalam sistuasi dengan arus informasi berbasis IT maka dibutuhkan website,”demikian dikutip dari ypl-satp.sch.id
Dijelaskan bahwa untuk menjadi institusi unggulan yang tanggap, kreatif, inovatif dalam bidang pendidikan yang mengintegrasikan kebenaran, kebajikan, dan iman serta mampu mencerdaskan dan memerkasa peserta didik, mengembangkan kapasitas sumber daya manusia, dan menyejahterakan sumber daya manusianya.
Salah satu prestasi yang berhasil diraih Angelina Magal peserta beasiswa dari Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) telah berhasil meraih medali emas pada ajang World Invention Competition & Exhibition (WICE) tahun 2024. Dia merupakan murid asal Suku Amungme yang pernah belajar dan alumni dari SATP di Timika.
“Saya senang karena mendapatkan kesempatan ini. Lewat SMAS Katolik Villanova saya mendapatkan nilai yang sungguh berharga,” kata Angelina Magal melalui siaran pers yang diterima papuagoal.com, Sabtu (28/9/2024).
Laboratorium alam dan belajar di luar ruangan terbuka
Mungkin yang berbeda di Sekolah Asrama Taruna Papua ini adalah terdapat laboratorium terdapat kandang binatang dari Papua yang bisa para murid pelajari. Anak anak murid SMP mencatat dan mendengar bunyi-bunyian suara mulai dari suara burung, kangguru yang ada di dalam kandang laboratorium alam sampai bunyi suara motor harus dicatat.
Ada pula kolam renang dan fasilitas olaharaga lainnya bisa menjadi pelengkap dalam menunjang pelajaran dan ketrampilan termasuk pula prakarya membuat sulaman noken bagi para murid.
Minyak goreng sisa masak tidak langsung dibuang tetapi para murid diajari dan mengelola sisa minyak goreng sebagai bahan bakar. Ekstrakuler di sekolah meliputi Dance, Paduan suara, noken, keyboard, gitar, vocal groupband, handy craft, melukis, ansambel, kelas acting, marchingband, dan modern dance. Selain itu ekstra kurikuler di bidang olahraga meliputi sepak bola, bolley, basket futsal, bultutangkis, tenis meja, sepeda, bola kasti, atletik, sepatu roda dan whusu, rugby dan renang.(*)
