Breaking News

Sonianto Kuddi ganti Johanna M M Tnunay sebagai Kepala Sekolah SD dan SMP Asrama Taruna Papua (SATP)


Ibu Kepala Sekolah SATP Johanna M M Tnunai yang baru saja diganti oleh Sonianto Kuddi- PG/dam

Sebagai kepala sekolah yang baru dibutuhkan kolaborasi kerjasama satu sama lain dalam boarding school base management system. Karenanya mari saling menopang, melengkapi di tengah kekurangan demi masa depan anak-anak Amungme dan Kamoro,”

Timika, Papua Goal– Bukan waktu yang singkat bagi pengabdian Johanna M M Tnunay di Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP). Ia menjadi Kepala Sekolah SATP Timika sejak 2013 dan mengabdikan dirinya sebagai salah seorang pendidik bagi pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bumi Mimika.

Selama 12 tahun mengabdi sebagai Kepala Sekolah hingga akhirnya Sonianto Kuddi menganti, Johanna Tnunay pada Selasa 3 Juni 2025 di SATP di Timika yang dipimpin oleh Sekretaris Eksekutif Badan Pengurus Harian Yayasan Pendidikan Lokon (BPH YPL), Prof Dr Johanis Ohoitimur. Demikian keterangan pers yang diterima papuagoal.com dari Hubungan Masyarakat (HUMAS) YPMAK di Timika belum lama ini.

Tak lupa pula,Johanna M. M Tnunay mengucapkan terimakasih kepada PT Freeport Indonesia dan juga Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amunge dan Kamoro (YPMAK).

“Terima kasih karena sudah memberikan kepercayaan kepada saya menjabat Kepala Sekolah SATB sejak 2013,”katanya seraya menambahkan bahwa banyak hal yang sudah dialami selama menjabat sebagai kepala sekolah.

“Mohon maaf apabila ada hal yang tidak berkenan,” tambahnya.

Hal senada juga dikatakan Kepala Sekolah yang baru, Sonianto Kuddi menghaturkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang memberikan kesempatan dan amanah kepada dirinya menjabat kepala sekolah SATP.

Lapangan Upacara SATP Timika-PG/dam

“Mendidik dan membina anak-anak di SATP tidaklah mudah. Hal itu membutuhkan kekuatan dan energi yang besar. Sangat penting mendidik dengan hati sebagai pondasi dalam pendidikan dan pembinaan di SATP,” katanya seraya menambahkan akan berkomitmen mewujudkan visi dan misi YPMAK dan YPL.

“Dengan berkolaborasi, saya yakin kekuatan untuk mengantar anak-anak SATP mampu bersaing dan berkompetisi secara global,”katanya

Ia mengakui kalau  saat ini anak-anak dihadapkan pada perkembangan zaman dan revolusi industri. Oleh karena itu kata dia sebagai seorang pendidik harus dituntut adaptif dengan perubahan dan harus berpikiran positif serta  inovatif dalam pembelajaran kreatif.” Namun yang tidak kalah pentingnya adalah kritis terhadap berbagai informasi,”katanya.

Dia juga mengajak bapak-ibu guru untuk bersama-sama berkolaborasi, kreatif, kritis, adaptif dan inovatif untuk mewujudkan visi misi SATP, yaitu menjadi institusi yang unggul untuk memperkasa putra-putri Amungme dan Kamoro, serta 5 suku kekerabatan lainnya.

Sementara Ketua Perwakilan YPL Timika, Andreas Ndityomas menyampaikan terima kasih kepada Yohana M.M Tnunay yang telah mendesain pondasi kokoh dan kuat di SATP.

“Terima kasih Ibu Yohana dan selamat datang Bapak Sonianto untuk melanjutkan komitmen besar. Sebagai kepala sekolah yang baru dibutuhkan kolaborasi kerjasama satu sama lain dalam boarding school base management system. Karenanya mari saling menopang, melengkapi di tengah kekurangan demi masa depan anak-anak Amungme dan Kamoro,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Sekretaris Eksekutif BPH YPL, Johanis Ohoitimur mengungkapkan, terima kasih kepada Yohana Tnunay dan seluruh tim yang dari tahun ke tahun bekerja melaksanakan tanggung jawab dari YPL di unit Sekolah Taruna Papua di Timika.

“Tanpa pengabdian Anda Kita tidak berada di sini saat ini dan estafet itu sekarang dilanjutkan kepada Bapak Sonianto yang bersedia menerima tugas dan tanggung jawab,” katanya.

Dikatakan bahwa tanggung jawab sebagai kepala sekolah itu tidak mudah dan penuh dengan tantangan bahkan masalah yang akan dihadapi.

“Ini tidak mudah, karena harus bertanggungjawab mempersiapkan satu generasi untuk masa 10, 15, 20 tahun ke depan. Karena mereka inilah yang akan memimpin Papua, Indonesia bahkan dunia di masa depan,” tambahnya.

Deputi Perencanaan Program YPMAK, Bily Korwa mengatakan, pihaknya mempunyai harapan besar untuk pendidikan di Papua menjadi lebih baik.

“Investasi pendidikan yang saat ini kita lakukan, bukan hanya output tetapi outcame atau dampak. Karenanya, kita memiliki pekerjaan yang besar. Bagaimana membangun ekosistem pendidikan di daerah ini dengan baik. Sehingga anak-anak mendapatkan pemerataan pendidikan yang sama,” katanya.

Ia mengajak semua pihak bekerja dengan hati untuk menciptakan dan menumbuhkan suasana pendidikan yang bermutu agar anak didik bisa menjadi generasi penerus yang berkualitas.

Sebagai lembaga pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia, YPMAK yang saat ini dipimpin Dr. Leonardo Tumuka membiayai SATP yang mendidik ribuan anak dua suku asli Mimika, Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya, Dani, Mee, Nduga, Moni serta suku Damal.

Montessori pertama di Papua

Anak belajar metode Montessori di SATP di Timika kerja sama YPL dan YPMAK- PG/dam

Selama mengabdi sebagai Kepala Sekolah SATP di Timika, salah satu program pendidikan di SATP oleh Johanna Tnuanay banyak prestasi terutama program pendikan yang dikembangkan oleh Maria Montessori dari Italia. Program ini khusus untuk pendidikan bagi anak anak usia dini yang sudah dilaunching pada Jumat 9 Agustus 2024 oleh Senior Vice Presiden Community Development PTFI Nathan Kum

SATP menerapkan metode Montessori untuk pembelajaran, khususnya pada kelas yang diperuntukkan bagi siswa usia 6-7 tahun atau lebih yang baru memulai sekolah

Pendekatan Montessori menekankan pada kebebasan siswa untuk belajar secara mandiri dan melakukan eksplorasi, sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. 

YPMAK, sebagai pengelola SATP, secara aktif melakukan monitoring dan pengembangan program Montessori di sekolah tersebut. (dam)

Berita Terkait


Breaking News

© 2025 Papua Goal. All Rights Reserved. Design by Velocity Developer.
Top