YPMAK jalankan program kedepankan Suku Amungme dan Kamoro serta Lima Suku Kerabat
TIMIKA,PG- Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) menjalankan program dengan mengedepankan Suku Amungme dan Kamoro serta Tujuh Suku Kekekerabatan sebagai penerima manfaat. Hal ini ditegaskan menepis penilaian sejumlah pihak yang menilai program Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selama ini tidak menyentuh masyarakat.
Wakil Direktur Program dan Monev YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro menjawab penilaian itu dengan mengatakan pihaknya tetap menjalankan program yang telah disusun dengan baik terutama menyangkut ibidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Dia menambahkan bahwa penilaian tersebut dirasakan sangat tidak relevan mengingat seluruh program yang dijalankan YPMAK dilakukan secara terbuka dan sangat transparan dengan mengedepankan masyarakat Suku Amungme Kamoro serta lima suku kekerabatan sebagai penerima manfaat.
“Silahkan lihat di media bagaimana pekerjaan kami, dan kami tidak pernah menutupi apapun, kami selalu transparan. Jadi kita ingin tahu saja kira-kira program mana yang tidak relevan atau tidak menyentuh masyarakat,” ujarnya, Senin (8/4/2024) kemarin.
Menurut dia, untuk program kesehatan pihaknya menjalankan program kampung sehat, RSMM serta menyertakan masyarakat dalam program BPJS Kesehatan.
“Apa ini tidak menyentuh ke masyarakat? Seluruh program kami berjalan, dan semua penerima manfaat adalah masyarakat Suku Amungme Kamoro dan masyarakat lima suku kekerabatan,” katanya
Di bidang ekonomi lanjut Nur Ihfa, pihaknya membuat program kampung, pesisir dari Nakai sampai Potowayburu yang seluruh penerima manfaat masyarakat asli Kamoro.
“Lalu dari Arwanop sampai ke Dumadama itu juga masyarakat asli Papua. Jadi yang tidak dirasakan yang mana, dan untuk ekonomi kami sekarang tidak membagikan uang tapi kami menciptakan masyarakat agar mampu mandiri dengan program yang profesional,” jelasnya.
Ia mengatakan program kerja mulai dari LPMI, LPMAK hingga lembaga berubah menjadi YPMAK, pihaknya selalu berharap masyarakat tidak hanya sebagai penerima tapi mereka juga sebagai pelaku.
“Sesuai dengan kepanjangan YPMAK, oleh sebab itu kami membuat program yang memberdayakan masyarakat, sebagai pelaku untuk menjalankan ekonominya,” katanya.
Nur Ihfa juga menambahkan jika program yang dijalankan YPMAK tidak dirasakan, ini kontradiktif dengan hasil survei yang dijalankan di mana penerima manfaat sangat puas dengan program yang dijalankan.
“Mama-mama kita dipasar merupakan masyarakat kecil dan mereka merasakan langsung program yang kami buat. Jadi kalau dikatakan tidak menyentuh saya menilai ini pemikiran keliru, karna apa yang kami buat sudah sangat menyentuh langsung ke masyarakat baik pesisir maupun di pengunungan,” tutupnya. (*)