YPMAK tingkatkan kapasitas mitra lokal pelaksanaan program kampung sehat

Penguatan kapasitas untuk melatih para peserta dalam melakukan pendataan pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga ada sinkronisasi dalam penyusunan pelaporan yang bertujuan agar tak ada perbedaan data di lapangan.
Timika, Papua Goal– Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) terus meningkat kapasitas terhadap tiga mitra lokalnya. Adapun mitra lokal itu dilakukan dalam rangka pelaksanaan program kampung sehat.
Walau sebenarnya program ini pernah pula dilakukan peningkatan kapasitas laporan, sebagai pembelajaran hasil dari intervensi program. Saat ini peningkatan kapasitas yang diberikan adalah tentang Sistem Pencatatan Pelaporan dan Sinkronisasi Data Program. Demikian keterangan pers yang diterima papuagoal.com dari Hubungan Masyarakat (Humas) YPMAK di Timika.
Dikatakan bahwa kegiatan ini sudah berlangsung selama tiga harilalu sejak 10-13 Juni 2025 bertempat di Hotel Swiss-belinn Timika. Ketua Pengurus YPMAK membuka langsung pelatithan ini kepada tiga mitra lokal. Adapun mitra lokal yang ikut peningkatan kapasitas adalah, Yayasan Lestari Papua (Yapari), Yayasan Ekologi Papua (YEP), dan Yayasan Rumsram.

Leonardus Tumuka mengatakan, penguatan kapasitas untuk melatih para peserta dalam melakukan pendataan pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga ada sinkronisasi dalam penyusunan pelaporan yang bertujuan agar tak ada perbedaan data di lapangan.
Pasalnya lanjut Tumuka,jika ada perbedaan data di khawatirkan dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berjalan tidak maksimal. Karenanya, kolaborasi antara YPMAK dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika terus didorong dan ini sebagai langkah baru dalam pendataan pelayanan
“Dengan sinkronnya data, kualitas SDM, dan sistem yang baik, maka akan sangat membantu pendataan informasi layanan kesehatan di kampung, terutama bagi pemerintah daerah dan YPMAK selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia. Dan melalui data yang baik, maka pemerintah daerah maupun YPMAK bisa lebih mudah dalam mengambil suatu keputusan,” kata Tumuka.
Lebih lanjut tegas Leo panggilan akrab Leonardu Tumuka menekankan dalam menjalankan pelayanan kesehatan tentu ada saja hal-hal yang tidak sejalan, terutama menyangkut pola pikir masyarakat yang belum memahami pentingnya kesehatan, tetapi lebih kepada mempercayai ‘orang pintar’ atau dukun dalam penanganan kesehatan.
Hal ini kata Leo harus dijadikan perhatian oleh petugas kesehatan dalam meningkatkan pola pikir masyarakat. Tentunya, dengan melakukan pendekatan-pendekatan yang diharapkan secara pelan-pelan masyarakat dapat terdidik, bahwa untuk masalah kesehatan dapat lebih memprioritaskan tenaga kesehatan, bukan lagi menggunakan dukun untuk menyembuhkan suatu penyakit. “Saya imbau kepada masyarakat, kalau sakit untuk pergi ke klinik, puskesmas, maupun puskesmas pembantu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari petugas medis,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas), Lenny Silas mengatakan, lokakarya penguatan sistem pencatatan laporan dan sinkronisasi data yang dilakukan saat ini, terkait pelayanan kesehatan masyarakat mulai dari preventif, promotif, dan layanan dasar.
Layanan dasar yang dimaksudkan mulai dari ibu hamil, kesehatan bayi/balita, usia pra sekolah, anak remaja, hingga usia produktif, serta beberapa penanganan kesehatan lainnya seperti penurunan stunting, TBC, malaria, dan HIV/AIDS.
“Dari hal tersebut, maka setiap pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus tercatat atau terdata dengan baik. Hal ini harus tersinkronkan, karena ada tiga yayasan yang bekerjasama dengan YPMAK. Baik itu di kampung sehat dan sanitasi terpadu berbasis masyarakat, ini yang membutuhkan laporan,” katanya.
Ia mengatakan bahwa dengan adanya pencatatan data yang sinkron maka pemerintah dapat mengambil keputusan ataupun kebijakan, mana langkah atau pada program kesehatan yang tepat untuk penyelesaian kesehatan disetiap wilayah. Apalagi Mimika memiliki banyak wilayah dengan kebutuhan yang berbeda, mulai perkotaan, pesisir, dan pegunungan.
“Sinergi dengan berbagai pihak maka pelayanan kesehatan masyarakat dapat kita capai, terutama dalam hal menekan penyakit yang berbasis lingkungan. Kami sangat berterima kasih dengan adanya dukungan dari YPMAK dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga sistem pencatatan ini kuat,” tambahnya.
Project Manager Yayasan Care Peduli, Tengku Rodhan mengatakan, dalam peningkatan kapasitas ini bukan hanya tentang pencatatan laporan, tetapi menyegarkan tiga yayasan yang bergerak dalam program kampung sehat, terutama menyangkut masalah TBC, HIV/AIDS, malaria, kesehatan ibu dan anak, serta 11 intervensi kesehatan.
“Sehingga dalam penguatan ini, materi dapat, dan bagaimana pengisian form pelaporan sesuai standar Dinas Kesehatan juga dapat. Sehingga diharapkan data itu bisa sikron dan valid. Karenanya perlu adanya koordinasi antara teman-teman di lapangan dengan puskesmas,” tegasnya,(dam)